Wednesday, August 24, 2016

Tahu Kalau Mau Bertanya

Sebagai orang yang banyak bertugas di bidang pendidikan dan pernah pula mampir di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tentulah hal baru bagi Baiq Noviana Indri, M.M., saat pertama kali ditugaskan sebagai Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (Daglu) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Itu bukan pekerjaan mudah karena harus memahami seluk beluk perdagangan luar negeri seperti ekspor import terutama pula mengenai regulasinya yang harus benar-benar dipahami,” ungkapnya. Ia harus paham dengan detil dan menguasai tentang regulasi tersebut karena ini menyangkut komoditi yang harus keluar dan masuk daerah NTB.


Baiq Noviana Indri

Baiq Noviana Indri


Namun, tidak ada kata sulit baginya dalam menjalankan tugas tersebut, melainkan itu menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dilaluinya. Menurutnya sesuatu itu menjadi sulit karena seseorang tidak mau mencobanya. Berangkat dari harus melewati semua tantangan itu, meski minim pengetahuan mengenai bidang ini di awal ia bertugas, ia kemudian menjalankan strategi dengan mengolah kemampuan melalui tiga Kepala Seksi yang berada di bawahnya, yaitu Kepala Seksi Ekspor, Kepala Seksi Impor dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pengembangan. Baginya tiga seksi inilah yang menjadi dapur pada bidang Daglu ini. “Ini akan menguntungkan semua pihak, baik saya maupun para kepala seksi yang kemudian kami bekerja bersama-sama untuk memahami dan lebih menguasai bidang yang kami tekuni ini,” ungkap Indri.


Tantang berikutnya selain dibantu tiga kepala seksi adalah minimnya staf yang dimiliki bidang ini, yang kini hanya ada empat orang yang memback-up seluruh bidang yang demikian besar. Para staf ini juga harus tahu dan mampu memberikan pemahaman pada masyarakat tentang apa itu perdagangan luar negeri, sehingga jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan informasi semua dapat memberikan dengan cepat.


Lalu apa langkah Indri untuk memaksimalkan potensi  yang sedikit itu agar menghasilkan kerja yang maksimal? Salah satunya adalah selalu bekerja bersama-sama. “Jika ada pekerjaan kami kerjakan bersama,” ungkapnya. Jika ada pekerjaan yang dilakukan seksi Ekspor misalnya, seksi Impor dan seksi  Kerjasama dan Pengembangan ikut bekerja bersama-sama meskipun tanggung jawab ada pada seksi yang mempunyai kegiatan tersebut.

Ia juga menyiapkan seluruh stafnya untuk paham selain tugas masing-masing juga tugas dan pengetahuan yang dimiliki staf lainnya. “Staf pada seksi ekspor harus tahu mengenai impor, begitu pula sebaliknya, termasuk seksi  Kerjasama dan Pengembangan, terutama mengenai regulasi umum mereka harus tahu secara teknisnya juga,” katanya. Indri kurang suka mendengar kalimat “saya tidak tahu”. Karena kalimat itu mencerminkan rasa tidak peduli peda pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurutnya, semua orang akan tahu kalau mau bertanya.


Memaksimalkan potensi yang minim sebagai upaya menuju hasil yang prima, menjadi bagian penting dari manajemen yang dilakukannya pada bidang Daglu ini. pernah menjadi staf dan pernah menjadi kepala seksi membuatnya mengerti bagaimana rasanya berada di posisi anak buahnya saat ini. Dan itu menjadi pelajaran berharga baginya. Karena itulah, Indri selalu melakukan pendekatan kekeluargaan kepada seluruh stafnya di mana pun ia bertugas. Ia tidak segan jika harus dirinya yang mendatangi staf, tidak harus selalu staf yang mendatanginya jika ada hal yang biasanya lumrah dilakukan staf mendatangi dirinya sebagai pimpinan. Karena intinya bagi Indri adalah hasil kerja yang maksimal didapat dari proses kerja sama yang   menyenangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan ego sebagai pimpinan. -Naniek I. Taufan



Tahu Kalau Mau Bertanya

No comments:

Post a Comment