Jaga, Kembangkan, dan Lestarikan Kain Tradisional Nusantara
Kebersamaan dan kebahagiaan tergambar saat berlangsungnya peresmian dan pelantikan pengurus Komunitas Cinta Berkain (KCB) Indonesia Provinsi Bali oleh Ketua Umum KCB Indonesia Pusat, Sita Hanimastuty Agustanzil, di Plumeria Ballroom Hotel Padma Legian, Kuta, Sabtu (6/8).Acara dihadiri Ketua Dekransada Bali Ny. Ayu Pastika, Ny. Sri Utari
Naradha dan jajaran pengurus pusat dan tamu undangan lainnya. Hampir seluruh tamu yang hadir tampil cantik, menarik dan anggun mengenakan beragam kain Bali dan kain tradisional nusantara lainnya.
Ketua Umum KCB Indonesia Pusat sekaligus pendiri KCB Indonesia, menyampaikan pesannya agar pengurus inti yang dilantik, agar serius dan berkomitmen menjalankan KCB Indonesia Provinsi Bali, sesuai aturan KCB Indonesia Pusat.
Begitu pula dalam menjalankan tugas dan fungsi kepengurusan , terutama kepada Ketua dan jajaran pengurus KCBI Bali Provinsi, dan jajaran pengurus 2016 – 2019 agar bergandengan tangan dengan komunikasi yang efektif menjadikan komunitas ini bukan hanya menjadi maju dan besar tapi juga terhormat dan dipercaya oleh masyarakat luas sesuai visi misi KCB Indonesia yang tujuannya mulia.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika, menyambut baik keberadaan KCB Indonesia Provinsi Bali. Keberadaannya diharapkan dapat menghidupkan kebanggaan serta minat masyarakat menggunakan kain tradisional.
KCB Provinsi Bali, katanya sebagai wadah berkumpulnya perempuan dari berbagai profesi merupakan bentuk komitmen para anak bangsa dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional yang merupakan warisan budaya yang adiluhung.
Ny. Ayu Pastika berharap kain-kain tradisional dapat bersaing secara ekonomis di pasar lokal, nasional bahkan di area global. Hal ini, bisa membawa hal positif demi mendorong para pengusaha, pengrajin, juga kalangan desainer. Mereka akan semakin kreatif, inovatif dan produktif, dan ini nantinya mendorong bertumbuhnya perekonomian .
Istri Gubernur Bali ini juga mengajak semua komponen masyarakat untuk peduli pada keberadaan kain tradisional. Begitu juga kepada KCB Indonesia Provinsi Bali, disamping melestarikan juga berupaya menghidupkan tradisi mengenakan kain tradisional yang sederhana, rapi, serasi dan beretika
MARI BERKAIN
Di era modern ini, seiring perkembangan zaman, eksistensi kain tradisional semakin tergeser oleh mode berbusana yang lebih stylish dan kekinian.Kurangnya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap warisan tradisi kain nusantara menyebabkan mayoritas masyarakat menilai mengenakan kain sebagai busana sehari-hari adalah kurang praktis.
Berangkat dari keprihatinan ini, sekelompok wanita yang diprakarsai Sita H. Agustanzil mendirikan suatu komunitas yang bercita-cita untuk menjaga eksistensi kain tradisional Indonesia yang mampu diseimbangkan dengan mode berbusana masa kini.
Komunitas Cinta Berkain (KCB) Indonesia, hadir menjadi garda terdepan Indonesia untuk melestarikan budaya berkain nusantara. Anggota KCB sendiri telah mencapai 800 orang dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.
Kini, giliran Bali turut mengampanyekan gerakan cinta berkain nusantara.
Terlebih, Ketua Umum Komunitas Cinta Berkain Indonesia, Sita H. Agustanzil hadir langsung meresmikan KCB Indonesia Provinsi Bali pekan lalu.
Di Bali sejak dahulu Bali terkenal dengan kemampuannya mengasimilasi antara budaya lokal dengan pengaruh luar Bali. Mereka mampu mempertahankan budaya berbusana kain selama berabad-abad dan bangga dengan busana berkain yang digunakan, termasuk kalangan muda-mudinya. Karenanya, sangatlah tepat KCB Indonesia Provinsi Bali ini tumbuh dan berkembang di Bali yang kita cintai ini.
Dengan memakai kain, para perempuan memberikan image positif di mata dunia, sekaligus menularkan budaya berkain, dan memberikan stigma bahwa berkain di era modern dapat menjadi tren baru. Dengan berdirinya KCB Indonesia Provinsi Bali ini, diharapkan mampu menyemangati para perempuan Indonesia, khususnya Bali untuk terbiasa dan bangga memakai kain tradisional sebagai busana pilihan sehari-hari, baik resmi maupun informal. Dengan tercapainya cita-cita tersebut perempuan Indonesia tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga meningkatkan taraf hidup para perajin kain nusantara. – Sri Ardhini
Komunitas Cinta Berkain Bali Diresmikan
No comments:
Post a Comment