Rare Kual merupakan nama yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bali dan Buleleng pada khususnya. Siapa sangka Bondres kocak asli Buleleng ini, dulunya merupakan kelompok tabuh yang mengisi acara dalam Pesta Kesenian Bali. Awalnya bernama play group sebab kelompok tabuh itu mendapat tema anak-anak, akan tetapi dalam sebuah tabuh harus menggunakan bahasa Bali maka nama diganti menjadi Rare Kual. Rare Kual artinya anak yang nakal dalam arti rasa ingin tahu yang besar dan kreatifnya.
Dalam acara KMB Food Truck Festival 2016 di lapangan Taman Kota, Lumintang, Denpasar, mereka menjadi salah satu bintang tamu. Penampilan Rare Kual di malam pertama event dalam rangka HUT ke-68 Bali Post ini berhasil menghibur penonton.
Awal terbentuknya bondres Rare Kual, ketika para personilnya menjuarai sebuah perlombaan bondres di ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar. Nama Rare Kual terus menanjak setelah terekspos media sehingga sampai sekarang mereka masih tetap eksis di dunia hiburan. Rare Kual yang beranggotakan empat orang yaitu Ngurah Indra Wijaya (Ngurah Joni), Made Artana (Bojes), Made Sukantara Arpin (Ayuk Sintya Bella), dan Kadek Agus Ria Arnawan (Slowly) merasa jika nama Rare Kual memang begitu pas untuk bondresnya. Itu kan nama grup tabuhnya tetapi akhirnya kami pakai karena terlalu manis untuk dibuang meskipun tabuhnya memang sudah tidak ada lagi, ungkap Ngurah Joni.
Perjalanan menuju kesuksesan saat ini memang tidak mudah, keluar dari manajemen Shanti Budaya membuat anggota Rare Kual berdiri sendiri. Setelah kami keluar dari manajemen kami berkumpul dengan orang-orang pecinta seni dan terbagi menjadi Rare Kual bondres, kolaborasi, dan gamelan, tambahnya. Akan tetapi untuk Rare Kual kolaborasi dan gamelan belum terlalu jalan sehingga orang-orang hanya mengenal bondresnya saja.
Bondres asli Buleleng ini mengaku bahwa dalam setiap pementasan mereka selalu menyelipkan pesan-pesan mengenai lingkungan dengan kata lain mengangkat tema lingkungan. Apapun jenis acaranya baik itu bersifat anak-anak atau tema yang ditentukan tetap kami membawa visi cinta lingkungan, jelas Ngurah Joni yang akrab disapa Wah Rare Kual. Ia juga menambahkan sejak terbentuk 2008 silam, Rare Kual baru peka terhadap lingkungan sekitar empat tahun yang lalu. Memang lambat sekali padahal kerusakan lingkungan itu sudah terjadi jauh-jauh hari, ucapnya. Mengambil tema lingkungan dikarenakan para personilnya merasa hatinya terketuk melihat lingkungan yang kian hari kian tercemar akibat kurang kesadaran dari masyarakat. Meskipun mengajak melalui hiburan namun mereka merasakan pengaruh yang sangat luar biasa. Kami semua awalnya meboye dengan hal seperti itu namun ketika orang lain mau mendengarkan pesan yang kami sampaikan, sangat positif kelihatannya, ditambahkan Bojes. Mereka sangat berharap masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga lingkungan.
Sebagai grup bondres yang terbilang baru dan sedang naik daun, mereka mengklaim bahwa memiliki cirri khas dibandingkan dengan grup bondres lainnya. Selain mengangkat tema lingkungan, mereka juga selalu menghadirkan hiburan-hiburan yang inovatif. Isu-isu yang sedang menjadi trending topic di m/asyarakat itulah yang kami angkat dan kami balut dengan lebih kocak, papar Wah. Kelebihan yang paling utama dalam grup ini adalah masing-masing personilnya yang memiliki kelebihan yang berbeda. Ada yang pintar main musik, ada yang pintar menyanyi, ada yang pintar main drum, dan ada yang pintar menari, sehingga kami dan mengkolaborasikan keunggulan-keunggulan tersebut, tambahnya.
Sempat dikatakan menjiplak karakter Ayuk dari grup yang lain, Rare Kual dengan tegas membantah jika karakter Ayuk dalam Rare Kual tidak sama dengan karakter grup lain. Banyak perbedaan baik dari segi tapel dan juga keahlian dalam pementasan, tegas Wah. Menurutnya karakter Ayuk banyak memiliki keahlian seperti bernyanyi, menari, dan bermain drum. Selain itu, dalam grup Rare Kual tidak membiarkan salah satu karakter lebih menonjol dibandingkan dengan karakter yang lain. Kami tidak ingin salah satu dari kami mendominasi yang lain karena kami bentuk formasi yang memang satu sama lainnya saling membutuhkan, lanjutnya. Begitu juga dalam pementasan, jika ada yang meminta Rare Kual tampil satu atau dua anggota saja mereka akan menolak. Kami ini anggotanya empat orang ya kalau pentas harus empat orang juga, tandasnya. -Wiwin
Bawa Visi Cinta Lingkungan
No comments:
Post a Comment