Wednesday, August 31, 2016

Terbiasa Disiplin

Lahir dari keluarga yang kurang berada tidak membuat Ni Wayan Daliani patah semangat. Sejak menginjakkan kaki di SMK Bali Mandara ia mulai menunjukkan prestasi yang gemilang. Dalam peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI ia berhasil menjadi barisan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat kabupaten.


Daliani

Daliani


Untuk dapat menjadi anggota pasukan paskibra memang tidak mudah dan tidak semua remaja memiliki kesempatan yang sama. Berawal dari mengikuti seleksi di sekolah, ia mampu masuk ke dalam 10 besar siswa yang akan mewakili sekolah dalam seleksi di kabupaten. “Prosesnya lama sekali karena memang banyak yang mendaftar,” tutur perempuan berparas ayu tersebut. Gagal mengikuti seleksi tingkat provinsi dan nasional sedikit membuat ia kecewa. Hal tersebut dikarenakan Dali tidak memenuhi standar tinggi badan yang ditentukan. “Meski tidak lolos tingkat nasional dan provinsi namun tetap bersyukur bisa menjadi anggota Paskibra di kabupaten,” tambahnya.


Berkat kerja keras dan latihan rutin ia berhasil terpilih menjadi pasukan  delapan. Dibalik keberhasilannya, ternyata ia menyimpan banyak cerita yang tidak banyak diketahui orang. Salah satunya merasa minder dan tidak yakin karena tinggi badannya yang lebih rendah dengan yang lain. “Awalnya biasa aja tetapi lama-lama merasa kalau banyak saingan, soalnya dibariskan berdasarkan dari ketinggian, dan saya berada paling belakang,” ceritanya ditemui disela-sela jam istirahat sekolah. Sebelum terpilih menjadi pasukan pembawa baki, ia juga sempat mengikuti seleksi Danki namun gagal karena suara yang kurang keras.


Uniknya, dalam seleksi pasukan delapan untuk membawa baki, perempuan kelahiran 21 September 1999 sama sekali tidak merasa gugup. Hal itu dikarenakan ia sudah terbiasa dilatih kedisiplinan, kesiapan mental, dan public speaking di sekolah. “Saya lihat teman-teman yang lain ada yang gugup, gemetar, tetapi saya yakin pasti bisa,” imbuhnya. Dari empat saingan, ia mencoba paling akhir dan akhirnya terpilih sebagai pembawa baki.


Ia mengaku beruntung diberi kesempatan menempuh pendidikan di tengah kondisi keluarga kurang mampu. “Sebelumnya mendapat tentangan dari orang tua karena mereka belum tahu SMK Bali Mandara itu seperti apa. Namun ketika orangtua nonton di televisi mereka jadi tahu sekolah ini seperti apa,” ungkapnya. Bantuan Pemprov Bali, menjadikan siswi yang duduk di kelas XI ini memiliki mental dan karakter tangguh. Saat ini, pengalaman membawa bendera membuat dia menjadi pribadi yang pantang menyerah. Prestasi putri dari pasangan I Nengah Sedeng dan Ni Wayan Sulendri ini memang sudah terlihat sejak duduk di bangku SMP. “Sejak SMP memang sudah sering mengikuti berbagai macam lomba atletik,” ucapnya. Akan tetapi kecintaannya terhadap seni lukis membuatnya memilih jurusan Teknik Gambar Bangunan, bahkan ia sempat menjuarai lomba melukis yang diselenggarakan oleh pemkab Karangasem.


Dali tidak menampik jika cita-citanya kelak sangat bertolak dengan jurusannya yang diambil saat ini. Anak pertama dari empat bersaudara ini kelak ingin menjadi polwan. Meski demikian ia mengaku tetap mendalami jurusan yang telah diambil, namun ketika ada kesempatan akan dimanfaatkan menjadi anggota polwan. “Saat ini saya tetap akan menekuni dunia gambar, ketika lulus nanti akan saya coba menjadi anggota polwan,” pungkasnya. -Wiwin



Terbiasa Disiplin

Bahaya Rokok Elektrik

 


“Lepas dari Mulut Buaya Masuk ke Mulut Singa

Dengan adanya wacana harga rokok Rp 50 ribu, mungkin banyak yang ingin beralih ke rokok elektrik. Namun, tahukah Anda, bahaya rokok elektik tak jauh beda dengan rokok konvensional. Malah tren rokok elektrik ini, mengundang segudang kekhawatiran. Seperti yang  diungkapkan Koordinator Bali Tobacco Control Initiative, Made Kerta Duana, SKM.,MPH., saat berbincang dengan Tokoh di ruang kerjanya di PS Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.


Made Kerta Duana, SKM.,MPH.

Made Kerta Duana, SKM.,MPH.


Kerta Duana mengatakan, perokok dini makin meningkat. Merokok sudah dilirik siswa SD. Usia tertinggi  kisaran 14 tahun sd. 15 tahun.  Sebanyak 23% remaja Indonesia perokok.  Tren ini menunjukkan perokok sudah  sangat meningkat jumlahnya, baik di kalangan remaja, pria dewasa, bahkan perempuan. Muncul kekhawatiran,  jika dilihat dari aspek kesehatan, merokok berisiko terhadap penyakit ke depannya, baik akut dan kronis. Para remaja, sangat dikhawatirkan 10 tahun ke depan, karena mereka sudah memulai merokok usia dini.


Ironisnya, ada perubahan tren di kalangan remaja dalam mengonsumsi rokok. Saat ini, tidak hanya mengonsumsi rokok konvensional, tapi mulai mengisap shisha dan vape atau  rokok elektrik yang sedang tren.  Kondisi ini menurutnya, sangat mengkhawatirkan. “Apakah rokok elektrik ini  sudah merupakan produk legal dan berizin. Malah,  info terakhir kita dengar ada yang meledak,” ujar dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Unud ini.

Menurut nya,   dalam penggunaan vape ada dua unsur, yakni alat dan cairan nikotin. Sementara, dua produk ini  belum berizin dari BPOM, dan  ini bisa dikatakan produk illegal. Ironisnya, vape malah sudah banyak beredar di masyarakat.


Mengapa remaja coba-coba ikut tren? Menurut Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Bali ini,  di satu sisi, mereka ingin menempatkan diri,  seperti di iklan, mereka lebih keren atau lebih modern dan gaul. Dan di satu sisi dampaknya. “Ada mitos yang diyakini bagi pengguna,rokok elektrik  ini lebih aman,  karena ini bukan rokok, ini adalah salah satu cara untuk berhenti merokok. Entah siapa yang mengangkat isu ini,” ujar Kerta Duana.


Menurutnya,  ketika tetap  menggunakan daun  tembakau nikotin,  dampaknya tetap  sama, terkait risiko penyakit. Di satu sisi memberi efek lain seperti alatnya bisa meledak. Di sisi lain, ini bisa mengacaukan aturan tentang kawasan  bebas rokok karena ini disebut bukan rokok. Jadi mereka bisa mengisap vape di mana saja. Ketika orangtua menegur anaknya, mereka berkata, ini bukan rokok.  Bagi yang ingin berhenti merokok, tetap saja tidak bisa lepas. Malah, pada  penggunaan rokok elektrik mereka bisa mengatur kadar nikotin yang dibutuhkan.  Jadi sama saja, “lepas dari mulut buaya masuk ke mulut singa”. Ia menegaskan, adiksi  itu tidak bisa digantikan. “Kalau ingin berhenti harus total, kalau hanya ingin  mengalihkan, kemudian beralih ke rokok elektrik, sama saja  tidak akan bisa berhenti merokok,” kata Kerta Duana.  Apalagi, dengan wacana harga rokok yang akan dinaikkan, kemudian pengguna mencoba beralih ke rokok elektrik  untuk pelan-pelan berhenti merokok tetap saja bukan hal yang tepat. “Efek dari merokok elektrik sama saja dengan merokok biasa.  Parahnya,  si perokok berpikir, seolah-olah dengan rokok elektrik tidak menggangu orang lain atau dirinya sendiri.


Dalam definisi UU Kesehatan dan  Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Provinsi  Bali, disebutkan, rokok adalah sesuatu yang bentuknya dikonsumsi dengan kandungan kinotin,  hasil produksi daun tembakau. Memang ada perbedaan, hasil emisi, berupa  asap uap. Beberapa penelitian terbaru menyatakan, asap akan menempel di paru, akan memicu penyakit paru-paru.  Karena ini uap, dia cepat menempel di saluran luar pernapasan, bisa menimbulkan kasus kanker mulut, hidung, lidah, dll. Disamping itu, uap yang dihasilkan sangat luar biasa banyaknya seperti menyemprot.


Menurutnya, seharusnya, Balai POM Bali dan Dinas kesehatan Bali,  memberikan perhatian lebih. “Kalau sudah masuk ke remaja kita sama saja menemukan dua masalah.  Pengendalian rokok konvensional belum beres, sekarang ada lagi rokok elektrik.


Saat ini, penjualan rokok elektrik  masih dalam sistem klaster. Mereka membentuk komunitas pengguna.  Ini menjadi satu tren membentuk komunitas baru.  Dalam rokok konvensional sudah ada gambaran bahaya rokok dan aturan merokok, sementara, dalam rokok elektrik tidak ada.


Produk ini beredar tanpa informasi yang mendampingi, bagaimana pun nikotin adalah zat adiktif yang harus dikendalikan.   Sampai saat ini, belum ada upaya pengendaliannya.  “Saya sempat baca, statemen BPOM, produk ini belum prioritas untuk dilakukan pengawasan, pengujian layak edar, dsbnya.  Tapi kita sebagai penggiat kesehatan masyarakat, berharap jangan sampai  terlambat,” kata Kerta Duana. Ia menilai,  fenomena sudah ada, jangan menunggu lebih sulit untuk dikendalikan. “Semakin  dini pengendaliannya, akan jauh  lebih bagus.  Kita bicara aset bangsa. Sistem penjualannya  masih terklaster,  intervensinya jauh lebih mudah. Ini sangat  mungkin dilakukan control, gerak cepat itu  harus dijadikan satu priortitas bagi pemegang kebijakan,” sarannya. –Wirati Astiti



Bahaya Rokok Elektrik

Berinvestasi Aman & Belajar Berbisnis Di Atta Labeji Villas

Menyiapkan bentuk investasi untuk masa depan. Itulah yang ada dalam benak Jro Jeky yang akhirnya memutuskan bergabung sebagai salah seorang investor di Atta Labeji Villas. “Prospek ke depan investasi villa ini saya lihat sangat bagus. Karena sebenarnya saya lihat di luar Bali sudah banyak ada investasi seperti ini. Kenapa kita orang Bali tidak berani? Nyatanya dengan bergabung di sini kita bisa menikmati fasilitas menginap gratis dan jika membawa tamu, kita juga bisa mendapatkan fee besar. Apalagi, proses legalitasnya dilakukan di hadapan notaris dan kita juga dapat sertifikat kepemilikannya. Jadi, tidak perlu khawatir bergabung di Atta Labeji Villas,” yakinnya.


Jro Jeky

Jro Jeky


Istri dari I Wayan Koyan yang memiliki nama lengkap Ni Wayan Resini ini adalah pemilik Koperasi Mesari dan Toko (modern) Kintamani di kawasan Jalan Buana Raya, Monang Maning, Denpasar. Ibu dari Ni Kadek Yuni Dwi Antari, S.Kep. dan Ni Ketut Alit Puspayanti ini menyatakan sependapat dan setuju dengan ide Made Robert (konseptor Atta Labeji Villas), akan konsep mepatung dalam kepemilikan villa ini. Karena hanya dengan mepatung memungkinkan masyarakat yang tak memiliki dana besar, bisa menjadi pemilik villa atau investor. “Dengan ikut membeli lot Villa Mesari, saya bisa punya villa. Dan sekarang saya juga sudah membeli lot Atta Labeji Villas,” ujarnya.


Selain itu, Jro Jeky juga mengaku banyak belajar dari kebergabungannya di sini. “Pak Robert sering mengundang para investor villa untuk datang ke Ubud. Di sana kita diajak master mind terkait bisnis, juga tentang kendala yang dihadapi dalam bisnis yang kita kelola. Intinya saya bergabung di Atta Labeji Villas ini, berinvestasi sambil belajar bisnis,” ucapnya tersenyum sumringah. –ten



HANYA 12 JUTA BISA PUNYA ATTA LABEJI VILLAS DI UBUD BALI

Kehadiran villatel bernama Atta Labeji Villas yang dimotori “putra daerah” ini, mendapatkan respons yang cukup luar biasa dari masyarakat Bali. Prinsip kegotongroyongan dan saling menolong dengan konsep mepatung yang ditawarkan Atta Labeji Villas ini memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk menjadi investor di tanahnya sendiri.


 


Made Robert dan Ni Made Ayu Dewi

Made Robert dan Ni Made Ayu Dewi


Para investor yang bergabung optimis villatel yang berbasiskan kerakyatan ini, akan berkembang. Mengingat, prospek ke depan cukup bagus, dengan lokasi villa yang berada di tempat yang sangat representatif, baik dilihat dari destinasi maupun dari cultural tourism yang menjadi ikon Ubud. Bahkan, antisipasi terhadap risiko yang paling buruk sekali pun sudah benar-benar dikalkulasi dengan pengelolaan manajemen yang matang.


Beberapa investor  juga sudah melirik peluang menjanjikan ini ketika Atta Labeji Villas dipresentasikan di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan, beberapa dari mereka berharap proyek villatel dengan konsep mepatung dan berbasis kerakyatan ini juga bisa dikembangkan di daerah lain karena dinilai sangat menguntungkan bagi masyarakat setempat.


Karena itu, Made Robert sang konseptor dan Made Ayu Dewi, Komisaris Utama Atta Labeji Villas mengimbau masyarakat Bali, bahwa peluang yang cukup bagus untuk menjadi investor dan owner villa ini harus segera ditangkap dengan cepat. Dengan menjadi investor di Atta Labeji Villas berarti orang Bali juga telah menyelamatkan tanah Bali.


Apalagi kini, untuk kepemilikan unit Atta Labeji Villas tersebut sudah dipermudah dengan ditawarkannya program “Yuk Nabung Lot”. Hanya dengan menyisihkan uang mulai Rp 1 juta tiap bulannya, mereka sudah bisa memiliki villa di Ubud. Program “Yuk Nabung Lot” ini khusus dikonsep Made Robert, Founder Mesari Land & Direktur Utama BOS Land, untuk menjawab kendala yang kerap dilontarkan para calon investor. Sehingga dengan hadirnya program baru ini, semua orang bisa menjadi investor/pemilik villa dan mendapatkan benefit lainnya.

Dengan program “Yuk Nabung Lot”, masyarakat tak harus membayar cash Rp 12 juta, bisa membayar bertahap selama 1 tahun dengan jalan menyimpan di KSP Silamukti, koperasi yang diajak bekerjasama karena memiliki kesamaan visi misi dengan villatel ini.


Made Robert mengingatkan, bahwa investasi sangat penting untuk kebebasan finansial ke depan, membiarkan uang yang bekerja untuk kita, bukan sebaliknya. Dan tentunya, siapa pun pasti ingin menikmati hari tua tanpa harus pusing dengan urusan finansial. Solusinya hanya satu, berinvestasilah di tempat yang aman yaitu di Atta Labeji Villas, mulai sekarang.


100% Uang Kembali

Dengan ikut program “Yuk Nabung Lot” yang pembayarannya lunas dalam 1 tahun, para investor tetap mendapatkan benefit lainnya. Di antaranya, uang pembelian lot akan dikembalikan 100% di tahun ke-11. “Perbedaannya dengan yang langsung melunasi Rp 12 juta per lot nya, uang pembelian lot-nya dikembalikan di tahun ke-10, dan langsung dapat free menginap di Atta Mesari Villas,” jelas Made Ayu.


Keuntungan lainnya yang didapat dengan berinvestasi di Atta Labeji Villas adalah; mendapatkan 1 surat lot yang saat ini nilainya Rp 12 juta dan seiring waktu harganya pasti naik, voucher menginap senilai Rp 12 juta, penghasilan pasif 10% setiap tahun selama 2 tahun dan setiap 6 bulan selama 23 tahun, komisi 10% setiap mengajak tamu ke Atta Labeji Villas, tergabung dalam komunitas “Atta Labeji Investor Club” yang tentunya akan memperluas jejaring, satu box kartu nama Atta Labeji Villas dengan jabatan owner, kupon undian untuk memenangkan grand prize 2 hektare hutan jabon dengan hasil milyaran rupiah, dan lain-lain. Klausa ini dituangkan dalam perjanjian notaris. Beberapa investor pun telah melakukan penandatanganan kontrak kepemilikan unit Atta Labeji Villas di notaris.

Untuk itu, Made Robert dan Ni Made Ayu mengajak masyarakat Bali yang belum bergabung, untuk bersama-sama sukses di investasi villatel ini, bersama-sama mempertahankan tanah Bali dengan menjadi investor (owner) Atta Labeji Villas. Untuk informasi lebih jelas, silakan datang langsung ke kantor Bos Land di Jalan Tukad Pakerisan  No. 79 Panjer, Denpasar, tlp. 0361-4723 260, 082 247 365 888, 087 861 999 658. –ten



Berinvestasi Aman & Belajar Berbisnis Di Atta Labeji Villas

Tuesday, August 30, 2016

“Business Round Table” BPR Lestari

faizal basri

Faizal basri


Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami pelambatan, karena itu semua masyarakat harus menghidupkan sektor lainnya. Demikian diungkapkan Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri, di sela-sela acara “2 ND Bali Business Round Table” di Kuta, Senin (29/8).   “Kita bisa melihatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan. Karena itu harus semua pihak bergerak agar ekonomi kita bangkit. Pertumbuhan ekonomi kita juga tidak terlepas dari kondisi ekonomi dunia,” kata Faisal.


Ia mengatakan untuk bisa menaikan perekonomian Indonesia adalah sikap tegas dari pemerintah dalam mengawal perekonomian yang saat ini mengalami stagnan. Menurutnya, untuk bisa menaikan perekonomian Indonesia adalah sikap tegas dari pemerintah dalam mengkawal perekonomian yang saat ini mengalami stagnan. “Caranya, bagaimana melakukan terobosan di semua sektor, sehingga ekonomi Indonesia mampu bangkit. Termasuk juga para pengusaha besar memanfaatkan peluang bisnisnya agar bisa bangkit,” ujarnya. Faisal mengatakan tanpa ada usaha dan perjuangan yang kuat dari pemerintah dan swasta, maka selamanya perekonomian akan mengalami stagnan, dan tidak menutup kemungkinan akan bisa anjlok. “Tapi saya optimistis dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan dibantu para menteri, ekonomi Indonesia akan bangkit ke depannya. Kita lihat pergerakannya hingga bulan September mendatang,” ucapnya.


Faisal lebih lanjut mengatakan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh sektor jasa keuangan. Namun, jangan sampai terpaku dan mengandalkan sektor jasa, sektor lain juga perlu digenjot agar terus meningkat. “Unfortunatelly sektor jasanya naik kencang sekali. Tapi sektor barangnya jangan menurun. Sehingga dikhawatirkan seluruh rakyat Indonesia hidup tergantung dari sektor jasa,” ucapnya.


alex chandra

alex chandra


Sementara, menurut Chairman Lestari Group Alex P. Chandra masyarakat (nasabah) yang meminjam di tahun 2016 menurun dibanding tahun sebelumnya. Turunnya peminjaman dana oleh nasabah, kata dia, mungkin disebabkan melemahnya kondisi perekonomian di Indonesia. Seakan penyaluran kredit hanya jalan di tempat saja. Padahal suku bunga yang ditawarkan ke nasabah ada penurunan yang signifikan di banding tahun 2015. “Suku bunga yang ditawarkan ada penurunan di banding tahun lalu. Ini sudah ada kebijakan dari pemerintah untuk menurunkan suku bunga di masing-masing bank/BPR. Tapi di Bali sendiri saya lihat nasabah pinjam dana menurun. Sehingga persediaan dana cukup banyak. Hal ini perlu jalan keluar dan solusi untuk membangkitkan sektor ekonomian,” katanya.


Dikatakannya, memang secara umum kelihatannya perekonomian masyarakat Bali aman-aman saja. Namun kalau melihat data pada bank, maka sangat kelihatan terjadinya kelesuan perekonomian. Oleh karena itu, khususnya di Bali semua sektor harus dibangun dan disinergikan sehingga perekonomian akan secara perlahan akan kembali naik, seperti tahun sebelumnya. –Wirati Astiti



“Business Round Table” BPR Lestari

Thursday, August 25, 2016

Biaya VoA Dihapus

 


Dulu BRI Layani 10 Ribu Sekarang 100

Penerimaan pendapatan negara yang berasal dari Visa on Arrival (VoA) atau Visa Kunjungan Saat Kedatangan mengalami penurunan signifikan sejak berlakunya Perpres terbaru Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan untuk 169 negara yang berlaku mulai 10 Maret 2016.


Pemimpin Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Denpasar, M. Fankar Umran mengatakan jumlah negara yang tergabung dalam asosiasi VoA sebanyak 64 negara. Namun dari jumlah tersebut saat ini hanya sisa 7 negara yang masih dikenakan biaya VoA untuk masuk ke wilayah Indonesia sejak berlakunya Perpres terbaru tersebut.


“Tahun 2015 sebelum berlakunya bebas visa itu, di BRI Wilayah Denpasar ini khususnya di Bandara Ngurah Rai bisa melayani 10 ribu transaksi pembelian voucher visa (VoA) setiap hari dari wisatawan berbagai negara,” ungkapnya kepada awak media di kantornya, Selasa (23/8). Setelah ada aturan terbaru, BRI hanya melayani 100 pembelian voucher per hari.


“Dengan transaksi 10 ribu sehari menjadi 100 kan jauh sekali turunnya. Per 1 voucher VoA nilainya USD 35. Pasti berpengaruhlah untuk transaksi perbankan dalam hal penerimaan negara,” katanya. Ia mengakui dana yang dihimpun BRI dari pembayaran VoA tersebut hilang akan tetapi dari sisi masyarakat, industri pariwisata seperti hotel dan sektor usaha lainnya yang berhubungan dengan jasa pariwisata tidak berpengaruh karena jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia termasuk Bali tetap meningkat.


Pendapatan dari voucher VOA turun tapi dampaknya ke masyarakat itu naik. Jadi ada kompensasi penerimaan langsung dari VoA digantikan langsung oleh penerimaan masyarakat, masyarakat membayar pajak, dan pajak masuk ke negara kembali. Jadi muter-muter disitu. Sebenarnya ekonomi tetap bagus,” tegasnya”

Turunnya penjualan voucher VoA dikatakannya mempengaruhi kuantitas transaksi di BRI Kanwil Denpasar. Tetapi kata dia BRI tidak tergantung pada adanya satu kebijakan saja. Menurut Fankar, SDM yang awalnya melayani VoA kini dialihkan ke pelayanan money changer di unit-unit BRI.


Dia menyebutkan sebelum kebijakan bebas visa diberlakukan, secara nasional BRI mencatat pada tahun 2014 permintaan fasilitas VoA dari turis asing yang masuk ke Indonesia sebanyak 4,6 juta transaksi, sedangkan tahun 2015 sebanyak 3,6 juta transaksi. Kemudian tahun 2016 dari Januari-Maret tercatat sebanyak 374 ribu transaksi voucher VoA.


Permintaan VoA khusus untuk di BRI Kanwil Denpasar (Bali) pada tahun 2015 sebanyak 2,1 juta transaksi. “Jadi memang VoA atau orang asing masuk di Bali hampir lebih dari separuh nasional. Buktinya secara nasional di BRI 3,6 juta transaksi dan Bali 2,1 juta transaksi. Namun itu sebelum terjadinya penghapusan visa (bebas visa),” beber Fankar.


Sekarang ini pihaknya menyatakan dengan dihapusnya visa kunjungan bagi 169 negara tersebut yang berlaku per 10 Maret 2016 BRI di Ngurah Rai hanya melayani 100 voucher VoA per hari. “Kenapa masih ada yang laku? Karena yang beli itu hanyalah yang periode length of stay-nya itu lebih dari sebulan. Memang yang bebas itu hanya 30 hari ke bawah. Disamping memang ada negara-negara yang jarang masuk Indonesia (belum bebas visa),” paparnya. –Ngurah Budi



Biaya VoA Dihapus

Strategic Financial Management Seminar

Strategic Financial Management Seminar

Strategic Financial Management Seminar


Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, merupakan himpunan top eksekutif profesional seperti General Manager dari berbagai hotel dan villa di Bali di bawah IHGMA Indonesia, dengan bangga mempersembahkan agenda perdananya di program tahunan Certification & Development melalui terselenggaranya Strategic Financial Management Seminar.


Seminar berlangsung di B Hotel, Jalan Imam Bonjol, Denpasar, Bali pada Selasa, 23 Agustus 2016, dimulai pada pukul 08.00 WITA hingga 14.00 WITA. Dalam seminar ini IHGMA Bali mengundang pembicara ahli di bidang Keuangan, yaitu Bp. I Gusti Putu Wisesa, CHA, Vice President, Finance – Asia Commune Hotel and Resorts (Alila, Joie De Vivre, Thompson, dan Tommie) yang dengan sukses berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam manajemen keuangan. Hadir pula Executive Committee IHGMA Bali, antara lain Ketua IHGMA Bali, Bp. Nyoman Astama, SE, CHA, Ketua Panitia Seminar Ibu Fransiska Handoko, CHA serta Bp. Ketut Swabawa, CHA yang berperan sebagai moderator dalam memimpin seminar interaktif yang diperuntukkan bagi posisi top manajemen.


Seminar yang berlangsung interaktif ini dihadiri oleh General Manager, Operation Manager, Hotel Manager, Executive Assistant Manager dan Manajer Villa yang ikut berpartisipasi dalam dialog dan diskusi acara Strategic Financial Management Seminar.


Seminar tersebut dibagi menjadi tiga sesi. Pada sesi pertama, bahasan menitikberatkan dan fokus pada Role of Accounting and Finance Department, Financial Management, Accounting Management, and Operating Budget. Ini merupakan hal-hal yang penting bagi hotelier untuk mengoperasikan properti mereka. Utamanya digunakan dalam membuat laporan pembiayaan, profitabilitas produk, dan profitabilitas konsumen.


Kemudian di sesi kedua, seminar membahas tentang BEP (Break Even Point), Costing Method, Financial Statement & Cost Center, KPI (Key Performance Indicators), and Taxation. Sementara di sesi terakhir, pembahasan berupa Hotel Operating Equipment, CAPEX (Capital Expenditures), Corporate Governance in Accounting and Risk Management/ Insurance Coverage. Dalam Strategic Financial Management Seminar tersebut, informasi khusus dan spesifik diberikan untuk para manager atau mereka yang memiliki peran sebagai pemimpin dan bertanggung jawab penuh mengendalikan operasional hotel. Informasi ini diharapkan untuk digunakan dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang serta pengambilan keputusan financial.


Selain itu, hasil seminar ini dapat pula diterapkan dalam pengendalian biaya, sumber daya manusia dan operasional hotel. Melalui Strategic Financial Management Seminar yang diadakan oleh IHGMA Bali, diharapkan bagi level Top Manajemen untuk mengerti serta bijak dalam mengambil keputusan mengenai bagaimana menerapkan Manajemen Keuangan dalam sistem operasional hotel.

Menurut pernyataan Bapak K. Swabawa, CHA ( Seminar moderator dan Ketua Sertifikasi & Pelatihan IHGMA Badan Pusat ), “IHGMA selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik melalui program – program komprehensif sebagai salah satu keuntungan menjadi anggota kami. Seminar ini adalah program yang sangat berstrategi guna menghasilkan pemahaman kepada General Manager tentang Pengelolaan Keuangan dan menerapkan praktek analitis terbaik dalam mengevaluasi dan membuat keputusan di dunia bisnis perhotelan “ -Rls



Strategic Financial Management Seminar

Ubah Zona Merah jadi Zona Aman

Tahun 2003 ketika pertama kali Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibentuk, termasuk di Kabupaten Bima, Nur Susila tertarik untuk menyelami bidang politik melalui lembaga penyelenggara pemilihan umum tersebut. Dengan pengalaman di dunia LSM di Bima yang telah ditekuninya sebelumnya, Nur Susila memiliki pengalaman ‘membaca’ karakteristik masyarakat Bima.


Nur Susila

Nur Susila


Setelah berhasil lolos dalam perekrutan anggota KPU Kabupaten Bima tahun 2003 bersama empat orang lainnya, Nur Susila duduk sebagai Anggota KPU Divisi Logistik Umum dan Rumah Tangga. Di sanalah ia memakai ilmu Sosial Politik yang telah dipelajarinya selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta jurusan Sospol. Sejak kuliah ia memang tertarik mengikuti perkembangan demokrasi dan pemilu yang diselenggarakan di Indonesia.


Pada masa awal berdirinya KPU, menurutnya tiap pemilu selalu berubah-ubah karena banyak aturan yang berubah sehingga kesannya coba-coba. “Kebetulan juga kami termasuk saya yang baru di KPU juga masih belajar tentang apa dan bagaimana bekerja di KPU itu hingga menemukan format seperti sekarang,” ungkapnya. Selama periode pertama ini Nur Susila mengaku banyak belajar hingga benar-benar paham tentang tugas dan tanggung jawabnya. Ia merasa senang karena menurutnya bekerja di KPU itu lebih banyak tantangannya. “Tantangan terutama saat pesta demokrasi berlangsung, itu yang menjadi prioritas untuk dihadapi,” ujarnya.


Nur Susila mengakhiri masa tugasnya di KPU Kabupaten Bima periode pertama pada tahun 2008 dan terpilih kembali sebagai Anggota KPUtersebut pada tahun 2008 hingga 2013. Dalam masa menjalani tugas di periode kedua inilah Pilkada Bima bergolak hebat tahun 2010. Berbagai persoalan muncul hingga kantor KPU Kabupaten Bima dibakar massa yang tidak puas dengan KPU Kabupaten Bima. Gugatan-gugatan pilkada Kabupaten Bima semakin memanaskan suasana politik yang luar biasa ‘menegangkan’ bagi KPU Kabupaten Bima.

Dari semua persoalan yang ada, situasi itu mengharuskan Ketua KPU Bima diganti karena terkena imbas dari persoalan yang terjadi sehingga akhirnya Nur Susila dipilih menjadi Ketua (PAW-Pengganti Antar Waktu) KPU Kabupaten Bima tahun 2010 hingga tahun 2013. Nur Susila memimpin KPU Kabupaten Bima dengan begitu kompleks masalahnya. “Di sinilah tantangan yang harus saya selesaikan dengan begitu banyak persoalan,” ungkapnya. Ia ditinggalkan dengan persoalan yang membuatnya kehilangan waktu istirahat dan gedung KPU yang terbakar serta demonstrasi massa yang nyaris tiap hari terjadi.


“Saya dan anggota harus menghadapi dan menyelesaikan sidang-sidang gugatan pilkada, di Mahkamah Konstitusi, di PTUN dan Pengadilan Negeri. Alhamdulillah semua tuntutan dimenangkan oleh KPU,” ujarnya. Selain itu hari-harinya juga harus menghadapi demonstrasi dari massa yang tidak puas dengan hasil Pilkada. Karena itulah ia kemudian membuka ruang selebar-lebarnya bagi massa untuk berdialog tentang apa yang yang mereka inginkan dari KPU dan apa yang mereka curigai dari KPU. “Saya minta massa untuk bicara secara terbuka dengan cara berdialog. Dan sejak itulah kami membuka ruang diskusi dengan berbagai elemen yang ada di Kabupaten Bima,” katanya. Diskusi yang saat itu berlangsung sekali seminggu itu kini tetap dilanjutkan menjadi dua kali sebulan.

Lalu pada tahun 2014 Nur Susila terpilih sebagai Ketua KPU untuk periode 2014-2019. Sebagai seorang perempuan, ia sempat diragukan dapat memimpin KPU Kabupaten Bima yang notabene dianggap sebagai ‘KPU zona merah’ kedua setelah Papua. Namun sejak terpilih dengan banyaknya yang meragukan kemampuan seorang perempuan, ia bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi daerahnya. Hasilnya, Pilkada Kabupaten Bima dalam Pilkada serentak beberapa waktu lalu berjalan lancar nyaris tanpa gejolak yang berarti. –Naniek I. Taufan


 Nur Susila dalam salah satu kegiatan KPU Kabupaten Bima


Nur Susila dalam salah satu kegiatan KPU Kabupaten Bima


Selesaikan Masalah Tanpa Timbulkan Masalah Baru

Banyak jempol mengarah kepadanya atas suksesnya Pilkada Kabupaten Bima kala itu. dan Nur Susila membuktikan bahwa perempuan mampu menjalani tugas meski dengan tantangan khususnya dalam dunia politik yang demikian keras. Baginya Nur Susila yang sudah 13 tahun bekerja di KPU tantangan itu membuat adrenalinnya terus bergerak. Ia mengaku enjoy menjalaninya terutama sekarang setelah ia semakin memahami situasi dan perkembangan yang membuatnya memiliki strategi-strategi dalam menghadapinya.


“Saya suka tantangan dan sangat puas apabila bisa menyelesaikan tantangan berupa masalah yang dihadapi,” katanya. Adalah kebahagiaan tersendiri baginya ketika bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Sebagai perempuan asli Bima dan dengan pengalamannya selama ini, Nur Susila mengenal benar karakter masyarakat Bima yang relatif kerap dianggap keras khususnya dalam hal gesekan politik. Namun, Nur Susila paham menghadapinya.


“Masyarakat Kabupaten Bima yang keras akan menjadi luluh jika dihadapi dengan kelembutan,” ujarnya. Menurutnya dalam situasi yang membawa psikologi ‘panas’ tidak bisa dihadapi dengan panas pula, melainkan harus lebih lunak menghadapinya. “Mereka sangat mau mendengarkan jika kita bicara dengan cara yang baik,” katanya. Dengan cara inilah Nur Susila mampu merubah Bima bukanlah lagi sebagai zona merah melainkan kini menjadi zona aman. “Sekarang Bima tidak lagi berada dalam zona merah melainkan zona aman, semoga seterusnya seperti ini,” ujarnya.


Kini Kantor KPU Kabupaten Bima juga ia jadikan sebagai Rumah Pintar Pemilu bagi masyarakat. Di kantor ini orang bisa melihat semua hal yang berkaitan dengan pemilu dan siapa pun bisa datang melihatnya. Dan untuk menyiapkan masyarakat yang mengerti akan pemilu KPU Kabupaten Bima terus melakukan sosialisasi dengan berbagai pihak bahkan hingga ke OSIS di sekolah-sekolah. Untuk menyiapkan daftar pemilih, KPU Kabupaten Bima tidak melakukannya saat Pemilu tiba melainkan terus melakukan update data setiap bulan bersama Kantor Catatan Sipil Kabupaten Bima.


Nur Susila berada di tengah demonstrasi di Bima

Nur Susila berada di tengah demonstrasi di Bima


REKRUTMEN PEREMPUAN DADAKAN

Dari semua hal yang telah dilewatinya di KPU, ada satu hal yang menjadi catatan khusus baginya terutama terkait perempuan dalam politik. Sampai saat ini ia menyayangkan partai politik yang selalu dadakan mencari figur perempuan untuk menjadi calon legislatif tanpa adanya pengkaderan. “Tidak ada pengkaderan yang dilakukan terhadap perempuan oleh partai politik ini. Rekrutmen perempuan seringkali dilakukan secara dadakan hanya untuk memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan. Saya sangat menyayangkan hal ini,” ujarnya. Sebagai seorang perempuan ia menyayangkan hal seperti ini masih terjadi. “Padahal jika mau serius, perempuan itu bisa,” ungkapnya. -Naniek I. Taufan



Ubah Zona Merah jadi Zona Aman

Orangtua Aman tetapi Kehilangan Momen

Wacana full day school yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy membuat pro dan kontra. Kalangan orangtua pun memberikan respons yang beragam. Ada yang menilai setuju namun ada juga yang tak setuju.

“Anak saya memang sudah sekolah full day, dari Senin sampai Jumat. Kesibukan kami bekerja membuat kami memilih sekolah yang full day. Hari Sabtu dan Minggu libur sehingga waktu kami semua bisa berkumpul di rumah. Jadi bisa full day family,” ujar Bu Eka.


Di sisi lain, ia melihat program full day school tidak bisa diterapkan di semua sekolah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sekolah jika menerapkan program ini. Demikian juga tidak semua orangtua siap jika anaknya harus masuk full day school. Walaupun berkaitan dengan pendidikan, stamina anak selama di sekolah juga harus diperhatikan.


Bu Gung Dewi yang anaknya baru masuk SMP menuturkan full day school memerlukan banyak pertimbangan. “Dari sisi waktu, saya tidak masalah karena kebetulan jam pulang kerja saya cocok dengan jam pulang sekolah anak. Jadi tidak masalah. Namun, selama anak di sekolah, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan untuk konsumsinya. Tidak semua sekolah menyiapkan makanan. Tentu biaya konsumsi ini dibebankan kepada orangtua,” ujarnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain mengatakan wacana yang dilontarkan Mendikbud RI perlu diklarifikasi, apa maksud dan tujuannya. Wacana ini tidak serta merta bisa dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.


Rumawan Salain

Rumawan Salain


“Kalau di kota besar, seperti Denpasar mungkin ada sekolah yang sudah menerapkan full day school hingga pukul 16.00 dan ini bukan hal baru. Di Buleleng ada SMA Bali Mandara. Asumsi saya, di kota besar tidak masalah tetapi bagaimana di perdesaan. Jarak sekolah dengan rumah yang jauh bisa menjadi masalah. Selain itu di strata apa program ini akan diterapkan,” ujar Rumawan Salain.


Ia juga melihatnya perlunya sinkronisasi antara perubahan mindset dengan kurikulum. Hal lainnya adalah persamaan persepsi antara full day yang dimaksud apakah Senin-Jumat atau Senin-Sabtu. “Menurut saya, pemerintah harus membenahi pendidikan dengan menerapkan 8 standar nasional pendidikan. Kalau ini sudah disamakan, baru bicara mengenai program full day school,” tegasnya.


Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan itu sendiri terdiri dari 8 poin yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan yang ada di Indonesia.  Delapan  Standar Nasional Pendidikan itu antara lain Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.


Mengenai kaitan full day school dengan pembenahan karakter siswa tidak dapat dibebankan semuanya dengan program full day school. Pembinaan karakter tidak harus dengan membuat siswa berada di sekolah sepanjang hari tanpa agenda yang membuat mereka nyaman. Jika dipaksakan, bisa terjadi perlawanan dari siswa sehingga perbaikan karakter melalui revolusi mental tidak bisa tercapai.


INTERAKSI SOSIAL

Dari kalangan psikolog, Sad Yuli P., S.Psi, Psikolog mengatakan anak yang menjalani full day school akan terbebani dengan banyaknya kegiatan di sekolah. “Anak seharian berada di sekolah walaupun kegiatannya tidak melulu belajar. Tetapi, anak perlu bermain karena ada fase anak untuk bermain. Bermain ini juga proses belajar. Secara fisik, anak mengalami kelelahan jika diforsir terus menerus dengan kegiatan di sekolah. Otak anak perlu istirahat dengan tidur siang, ibarat men-charge baterai sehingga memiliki energi baru,” jelasnya.

Sosialisasi dan interaksi sosial anak juga terhambat kalau mereka seharian berada di sekolah. Mereka memerlukan waktu untuk berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda.


Jika dilihat dari sudut pandang orangtua, ada juga plus-minusnya. Orangtua merasa aman selama anaknya berada di sekolah. Namun, tentu ada beban biaya yang harus dikeluarkan orangtua, misalnya untuk biaya konsumsi.

“Bagi orangtua yang tidak bekerja, ada momen yang hilang. Jika biasanya bisa bertemu dengan anak di siang hari, nantinya hanya bertemu anak di sore hari. Kelekatan anak dan orangtua menjadi berkurang. Padahal kelekatan ini sangat penting. Dari kecil hingga SMA, merupakan masa-masa anak dan orangtua untuk bersama dan orangtua masih memiliki otoritas yang dominan. Memasuki jenjang perguruan tinggi, barulah anak akan mengeksplor dirinya. Intinya, setiap masa itu sangat penting untuk menguatkan kelekatan anak dan orangtua,” jelas pengurus Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) wilayah Bali ini. –Ngurah Budi



Orangtua Aman tetapi Kehilangan Momen

Bank Sampah perlu Perhatian

Sampah masih menjadi salah satu permasalahan yang tak kunjung selesai di perkotaan. Berbagai upaya pun telah dilakukan pemerintah bersama masyarakat untuk memenuhi target kota bersih dari sampah 2020.

Hal ini tidak lepas dari ikut campur tangan kreatif masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah, salah satunya adalah dengan adanya bank sampah. Walaupun keberadaannya hanya dianggap sebelah mata namun fakta membuktikan bahwa bank sampah mampu berkontribusi membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah.


DSC09853Rasmadi yang merupakan salah satu penggerak bank sampah di kawasan Gundih, Surabaya ini adalah satunya. Dibantu dengan sang istri Yuli Astuti, ia konsisten mengembangankan bank sampahnya dengan terus mensosialisasikan kepada masyarakat luas pentingnya mengelola sampah.


“Masyarakat itu harus terus didorong agar semangatnya terus ada,makanya kami terus melakukan sosialisasi,” katanya. Kini bank sampah yang dikelolanya sejak 2009 hingga saat ini sudah ada sekitar 22 bank sampah yang aktif mengelola berbagai jenis limbah yang ada di Kota Surabaya. Berbagai kreasi dari limbah sampah pun dihasilkan seperti tas,baju,aksesoris dll. Walaupun demikian ia mengaku masih kesulitan untuk memasarkan hasil produksinya.

“Ya mau dipasarkan kemana, belum ada wadah yang mau menampung hasil produksi kami,ya saya  berharap pemerintah mau mewadahi produksi kami agar masyarakat juga semakin bersemangat,” ungkapnya penuh harap.

Bank sampah yang dinaungi oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Lohjinawi ini berharap pemerintah lebih giat lagi memperhatikan nasib para pengurus bank sampah ke depan. -Yenny Noer R



Bank Sampah perlu Perhatian

Wednesday, August 24, 2016

Tahu Kalau Mau Bertanya

Sebagai orang yang banyak bertugas di bidang pendidikan dan pernah pula mampir di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tentulah hal baru bagi Baiq Noviana Indri, M.M., saat pertama kali ditugaskan sebagai Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (Daglu) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Itu bukan pekerjaan mudah karena harus memahami seluk beluk perdagangan luar negeri seperti ekspor import terutama pula mengenai regulasinya yang harus benar-benar dipahami,” ungkapnya. Ia harus paham dengan detil dan menguasai tentang regulasi tersebut karena ini menyangkut komoditi yang harus keluar dan masuk daerah NTB.


Baiq Noviana Indri

Baiq Noviana Indri


Namun, tidak ada kata sulit baginya dalam menjalankan tugas tersebut, melainkan itu menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dilaluinya. Menurutnya sesuatu itu menjadi sulit karena seseorang tidak mau mencobanya. Berangkat dari harus melewati semua tantangan itu, meski minim pengetahuan mengenai bidang ini di awal ia bertugas, ia kemudian menjalankan strategi dengan mengolah kemampuan melalui tiga Kepala Seksi yang berada di bawahnya, yaitu Kepala Seksi Ekspor, Kepala Seksi Impor dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pengembangan. Baginya tiga seksi inilah yang menjadi dapur pada bidang Daglu ini. “Ini akan menguntungkan semua pihak, baik saya maupun para kepala seksi yang kemudian kami bekerja bersama-sama untuk memahami dan lebih menguasai bidang yang kami tekuni ini,” ungkap Indri.


Tantang berikutnya selain dibantu tiga kepala seksi adalah minimnya staf yang dimiliki bidang ini, yang kini hanya ada empat orang yang memback-up seluruh bidang yang demikian besar. Para staf ini juga harus tahu dan mampu memberikan pemahaman pada masyarakat tentang apa itu perdagangan luar negeri, sehingga jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan informasi semua dapat memberikan dengan cepat.


Lalu apa langkah Indri untuk memaksimalkan potensi  yang sedikit itu agar menghasilkan kerja yang maksimal? Salah satunya adalah selalu bekerja bersama-sama. “Jika ada pekerjaan kami kerjakan bersama,” ungkapnya. Jika ada pekerjaan yang dilakukan seksi Ekspor misalnya, seksi Impor dan seksi  Kerjasama dan Pengembangan ikut bekerja bersama-sama meskipun tanggung jawab ada pada seksi yang mempunyai kegiatan tersebut.

Ia juga menyiapkan seluruh stafnya untuk paham selain tugas masing-masing juga tugas dan pengetahuan yang dimiliki staf lainnya. “Staf pada seksi ekspor harus tahu mengenai impor, begitu pula sebaliknya, termasuk seksi  Kerjasama dan Pengembangan, terutama mengenai regulasi umum mereka harus tahu secara teknisnya juga,” katanya. Indri kurang suka mendengar kalimat “saya tidak tahu”. Karena kalimat itu mencerminkan rasa tidak peduli peda pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurutnya, semua orang akan tahu kalau mau bertanya.


Memaksimalkan potensi yang minim sebagai upaya menuju hasil yang prima, menjadi bagian penting dari manajemen yang dilakukannya pada bidang Daglu ini. pernah menjadi staf dan pernah menjadi kepala seksi membuatnya mengerti bagaimana rasanya berada di posisi anak buahnya saat ini. Dan itu menjadi pelajaran berharga baginya. Karena itulah, Indri selalu melakukan pendekatan kekeluargaan kepada seluruh stafnya di mana pun ia bertugas. Ia tidak segan jika harus dirinya yang mendatangi staf, tidak harus selalu staf yang mendatanginya jika ada hal yang biasanya lumrah dilakukan staf mendatangi dirinya sebagai pimpinan. Karena intinya bagi Indri adalah hasil kerja yang maksimal didapat dari proses kerja sama yang   menyenangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan ego sebagai pimpinan. -Naniek I. Taufan



Tahu Kalau Mau Bertanya

Pilihannya Klasik Minimalis

 


Furnitur antik tak akan lekang dimakan zaman. Sampai saat ini, furnitur antik masih saja diburu, seperti lemari, kursi, meja, rak, pintu, maupun tempat tidur. Sebagian besar furnitur antik ini terbuat dari bahan kayu jati yang memang karakter kayunya makin lama makin kuat. Keberadaan furnitur kayu jati antik ini memberikan nuansa berbeda, menambah kesan etnik, dan memperkuat kesan natural.


Devi Hidayanti Safitri

Devi Hidayanti Safitri


Permasalahannya, mencari furnitur yang benar-benar antik (berusia tua) tak segampang mendapatkan furnitur kayu jati minimalis yang dengan mudah bisa didapatkan di pasaran. Selain, harganya juga mahal. Karena itu, saat ini muncul teknik-teknik finishing antik untuk membuat furnitur baru terasa klasik. Dengan proses finishing yang tepat, pintu kayu jati yang baru saja dibuat, bisa berubah menjadi antik.


Meski proses finishing antik ini menjadi pengetahuan umum, namun di tangan para pengrajin kayu tak ada patokan standar. Dalam prosesnya, mereka kembali melihat kondisi kayu, dan akan memrosesnya kembali jika tak sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan. Hal ini diakui Devi Hidayanti Safitri, pengelola UD Jati Barokah dan UD Jati Buana. Perempuan energik yang turut merintis dan terjun langsung mengelola usaha ayahnya ini mengatakan para pegerajinnya memakai proses pembakaran untuk memunculkan serat-serat hitam pada kayu, sekaligus berfungsi pula mengeringkan kayu. Kemudian, kayu digerinda kawat untuk memunculkan seratnya, dicat (diberi warna), setelah kering, diamplas, kemudian di gloss/dop. “Tidak selalu tahapannya begitu, bisa dibakar dlu, bisa juga digerinda dulu. Mereka juga sering mencoba-coba untuk mendapatkan hasil akhir terbaik,” jelas Devi.


Ayahnya, Sutrisno, sejak tahun 90an bergelut di dunia perkayuan dan permebelan. Sempat terpuruk dan kembali bisa bangkit tahun 2006. Devi pun turut di dalamnya. Karena itu, ia paham betul selera pasar saat ini. “Sekarang banyak yang suka minimalis. Jadi, walaupun mebelnya kayu jati tua (klasik) tetap pilihan  bentuknya yang minimalis,” ucapnya.Jpeg


Devi mengungkapkan, selain menawarkan furnitur yang difinishing antik, ia juga menjual furnitur yang benar-benar antik alias kayu jati yang dipakai berusia puluhan tahun. Kayu-kayu jati tua itu diakuinya dipasok dari Jawa yang merupakan bongkaran rumah joglo. Dan harganya, tentu lebih mahal. Untuk kayu jati tua (antik) ini, Devi mengatakan lebih banyak yang mengambil pintu gebyok. Konsumennya lebih banyak bule untuk ditempatkan di vilanya. Sementara konsumen lokal, pintu gebyok banyak diaplikasikan sebagai pintu utama pada rumah-rumah pribadi. –Inten Indrawati



Pilihannya Klasik Minimalis

Pulihkan Stamina dengan Teh Beras Merah

 


Teh merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. di Indonesia minum teh telah menjadi budaya turun temurun. Banyak jenis teh yang dapat dicicipi mulai dari teh hijau, teh hitam, dan lain sebagainya. Di tengah melimpahnya hasil perkebunan teh di Indonesia, I Wayan Subagia Arimbawa, A.Md.Kom., menggagas produk teh dari beras merah.


 I Wayan Subagia Arimbawa, A.Md.Kom.

I Wayan Subagia Arimbawa, A.Md.Kom.


Beras merah merupakan salah satu pangan yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Jika sebagian masyarakat mengkonsumsi beras merah untuk program diet, maka tidak ada salahnya mencoba olahan beras merah yang satu ini. Teh beras merah atau Red Rice Tea tentu memiliki cita rasa yang begitu khas dibandingkan dengan teh yang terbuat dari daun teh pada umumnya.


Pemilik UD. SBG di Desa Kaliasem Buleleng mengatakan bahwa teh beras merah merupakan hasil perpaduan antara beras merah dan gurihnya gula aren sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh berbagai umur. Selain nikmat, teh beras merah juga diklaim dapat memulihkan stamina, memperlancar peredaran darah, serta dapat dikonsumsi bagi penderita diabetes. “Bisa di konsumsi dari usia anak anak hingga dewasa. Produk ini juga memiliki kandungan karbohidrat, serat, magnesium, fosfor dan vitamin B,” paparnya.


Beras merah yang digunakan adalah beras asli Jatiluwih, Tabanan yang diproses dengan sangat khusus serta penanaman padi yang dengan metode warisan yang sudah dilakukan selama berabad-abad dan tentunya dengan cara organik. “Produknya bebas bahan pengawat sehingga baik untuk hidup yang lebih baik,” imbuhnya. Proses penyajiannya pun sangat mudah. Beras merah sebanyak 3 sendok makan hanya perlu direbus bersama secangkir air hingga mendidih selama 10 menit. Setelah itu, teh beras merah siap dihidangkan.


Aroma teh dari rebusan beras merah ini mampu menarik minat wisatawan terbukti dari beberapa pondok wisata dan hotel menyajikan minuman teh dari beras merah serta pemasaran yang mampu menembus hingga ke luar Bali yakni Jakarta dan Lombok. Teh beras merah yang sudah di kemas secara apik ini dengan isi 200 gram dibanderol Rp 30.000. -Wiwin



Pulihkan Stamina dengan Teh Beras Merah

Konsumsi Ikan Lima Kali Seminggu

 


Tingkat  konsumsi ikan masyarakat Bali tergolong masih rendah, hanya 40,12 kg/kapita/tahun. Pemerintahan Provinsi Bali sedang mengencarkan gerakan  gemar makan ikan. Berbagai lomba kreasi ikan terus digelar, dengan tujuan menambah minat masyarakat Bali untuk mengolah ikan menjadi makanan favorit sehari-hari. Apa manfat ikan bagi kesehatan?


Ida Ayu Eka Padmiari, SKM, M.Kes.

Ida Ayu Eka Padmiari, SKM, M.Kes.


Menurut ahli gizi,  Ida Ayu Eka Padmiari, SKM, M.Kes., ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat gizi. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3, eicosapentaenoic acid /EPA, docosahexanoic acid /DHA), yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, coenzyme Q10.  “Kebutuhan gizi dari ikan  merupakan modal dalam pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri dan sejahtera. Bila menginginkan SDM Indonesia berkualitas maka tingkat konsumsi ikan perlu terus didorong karena ikan tidak hanya sebagai sumber protein tetapi juga mengandung lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh,” ujarnya.


Ia menambahkan, kandungan protein yang besar dalam ikan mampu memperbaiki kebutuhan gizi masyarakat Indonesia selain dari daging yang harganya lebih tinggi.  Dibandingkan dengan lemak hewani lainnya, lemak ikan sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kolesterol yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung koroner.


Selain kaya akan protein  yang bermutu tinggi, ikan juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang berimbang. Vitamin yang banyak terdapat pada ikan adalah vitamin lemak (Vitamin A dan D) sedangkan mineral yang dominan adalah kalsium, fosfor, iodium, besi, dan selenium. Zat-zat gizi tersebut bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro dan penyakit.


Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam. Daging babi bahkan sama sekali tidak mengandung omega-3. Tubuh manusia dapat membentuk beberapa tipe asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial khususnya asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 masih diperlukan. Sumber utama omega-3 adalah seafood dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola, biji rami. Sedangkan sumber utama omega-6 juga ditemukan dalam semua jenis seafood seperti crustacea, molusca, ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan kedele.


Ia menegaskan, konsumsi ikan secara teratur memegang peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan omega-6. Untuk pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ia  menyarankan manusia harus mengonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan omega-6 dan 0,5-1,0% dari total asupan omega-3. “Porsi yang tepat bagi dewasa untuk mengonsumsi ikan, 3- 5 kali seminggu, setiap porsi sebanyak 50 gram,” sarannya.


CARA TEPAT MEMASAK IKAN

Walaupun kadar dan komposisi gizi pada ikan sangat sempurna, tidak berarti unsur tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh manusia. ”Cara memasak dan mengolah ikan yang salah akan menurunkan atau menghilangkan sama sekali potensi yang dimiliki oleh ikan tersebut,” ujarnya.


Pemasakan ikan dengan cara digoreng dapat menyebabkan rusaknya asam lemak omega 3 akibat proses oksidasi. Penggorengan juga menyebabkan terserapnya minyak goreng ke dalam daging ikan sehingga lemak ikannya keluar dan terbuang percuma. “Pemasakan ikan dengan cara  dipepes, dikukus, dipanggang atau ditim akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan digoreng,” sarannya. –Wirati Astiti


PT. Assistama Indonesia memberikan edukasi gerakan cuci tangan yang benar kepada siswa-siswi Pelita Bangsa.

PT. Assistama Indonesia memberikan edukasi gerakan cuci tangan yang benar kepada siswa-siswi Pelita Bangsa.


Kampanye Cuci Tangan Pakai  Sabun

Meskipun kita sering  mencuci tangan dengan air, hanya sedikit yang menggunakan sabun terutama yang mengandung antiseptik. Mencuci tangan dengan sabun, khususnya dengan sabun antiseptik diyakinkan dapat menghilangkan kuman-kuman di tangan secara efektif.


Menurut journal kesehatan medis internasional Trop.Med.Int.Health. 2006 edisi Maret Bab 11(3) halaman: 258-67, jutaan anak-anak di bawah lima tahun meninggal dikarenakan penyakit diare dan pneumonia, dua penyakit pembunuh pada anak di seluruh dunia. Penyakit diare disebabkan utamanya karena penularan melalui kontaminasi makanan dan tangan yang tidak sehat, yang masih mengandung kuman monster mikro-organisme.


Kampanye “Cuci Tangan Pakai Sabun”, atau disebut Global Handwashing Day merupakan suatu cara  untuk mendukung kampanye tata cara global atau lokal kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, yang ditekankan kepada anak-anak sekolah, guru,  dan orangtua.  Program cuci tangan dengan sabun ini dikampanyekan di setiap negara dan diperingati setiap tahunnya tanggal 15 Oktober.


Program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) selain bersifat sederhana dan tidak mengeluarkan banyak biaya, program ini dapat memotong secara drastis jumlah angka kesakitan, bahkan kematian anak muda karena sakit. Kampanye CTPS diupayakan berhasil mengubah tata cara gaya hidup anak, remaja, dewasa muda hingga para orangtua, dapat mencegah satu dari tiga urutan penyebab diare, atau dikenal sebagai acute gastroenteritis, dan hampir memotong satu dari enam jalur penyakit pernafasan, seperti halnya acute pneumonia.


Masyarakat seluruh dunia bersama-sama akan memperingati Global Handwashing day dalam berbagai cara, antara lain: membuat lagu dan tari yang mempermudah setiap orang menghafal tata cara cuci tangan pakai sabun dengan benar, menyebarkan brosur aktivitas kepada sekolah-sekolah, penyuluhan dan kegiatan kesehatan bagi ribuan siswa dan guru serta orangtua murid sekolah.  Dalam memperingati Hari Kemerdekaan (16/8),  PT. Assistama Indonesia memberikan edukasi gerakan cuci tangan yang benar kepada siswa-siswi Pelita Bangsa. –Wirati Astiti



Konsumsi Ikan Lima Kali Seminggu

Tuesday, August 23, 2016

Perlu Pilot Project

Wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengubah sistem pendidikan  di Indonesia menjadi full day school, mendapat tanggapan dari banyak pihak. Kadis Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardhani mengatakan, terkait wacana full day school, banyak hal yang menjadi dasar atau kajian sebelum sistem ini diberlakukan.


 TIA Kusuma Wardhani

TIA Kusuma Wardhani


Menurutnya, harus ada pemetaan yang jelas dan mendalam tentang wilayah Indonesia terlebih dahulu.  “Kita harus melihat wilayah Indonesia.  Tidak semua wilayah sama, ada yang di perkotaan, di perdesaan,  dan di daerah perbatasan,  dengan jarak tempuh ke sekolah ada yang dekat, sedang, bahkan perlu perjuangan untuk sampai ke sekolah.   Apalagi, siswa akan berada mulai pukul 07.00 sampai 16.00 di sekolah, kita juga perlu melihat, bagaimana kondisi sekolah,” ucapnya.


Selain itu, harus melihat juga dukungan sarana dan prasarana sekolah, termasuk halaman yang memadai,  karena ini yang disasar anak SD, SMP, dan SMA, yang waktunya tak sepenuhnya belajar. “Perlu diimbangi juga dengan bermain karena ini berkaitan dengan usia tumbuh kembang anak,” katanya.

Ia mengatakan, apakah kondisi sekolah di Indonesia sama? Tentu tidak.  Menurutnya, Indonesia  perlu  punya pemetaan sebagai syarat utama sehingga bisa dicek, yang mana sekolah dianggap siap dan yang mana yang tidak siap.


Selain sarana dan prasarana, perlu juga  melihat dari SDM guru.   “Apakah guru sudah siap memfasilitasi  siswa dari pukul  07.00  s.d. 16.00?  Kondisi saat ini jumlah guru terbatas dan sebagian  tenaga kontrak. Ini bagaimana?” kata TIA Kusuma Wardhani. Kalau ada penambahan jam belajar, apakah diisi dengan  belajar? Tentu jawabannya tidak. “Yang harus ditambahkan, ekstrakurikuler. Ada lagi pertanyaan, apakah kita sudah memiliki guru yang sesuai, tidak mencari orang asal ada kita pasang,  kebutuhan apa yang harus diberikan selama anak-anak berada di sekolah, ini yang harus diperhatikan,” tegasnya.


Ia menilai, kondisi anak tidak semua dari ekonomi berkecukupan.  Karena siswa akan berada di sekolah mulai  pukul 07.00 s.d. 16.00, tentu ada makan siang. Samakah makanan siswa kita? Mungkin ada yang makannya mewah, atau sederhana. Kalau mau pesan di kantin, apakah kantin siap melayani. Misalnya dengan 1000 siswa, tentu kewalahan juga.


Sebaiknya ada kajian terlebih dahulu  agar bisa dilakukan  pemetaan.  Intinya, harus ada ada pilot project, yakni satu  sekolah yang dijadikan role model, sehingga bisa dilihat, apakah sekolah bisa mempertanggungjawabkan dengan baik kepada orangtua karena waktu anak lebih lama di sekolah. Mampukah sekolah mengantarkan anak-anaknya menjadi lebih baik dengan jam waktu anak yang lebih lama di sekolah.

Ia memberi contoh, kalau di daerah perdesaan,  jarak tempuh ke sekolah bisa sampai dua jam.  “Kalau pulang pukul 16.00, sampai di rumah sudah malam, ini berisiko  tehadap keselamatan dan keamanan anak.   Siapa yang akan mengantarkan anak-anak ini. Kalau mereka miskin, tentu orangtua mereka  tak bisa mengantar. Termasuk, anak-anak yang sepulang sekolah harus membantu orangtuanya bekerja, agar bisa  tetap sekolah,” kata TIA Kusuma Wardhani. –Wirati Astiti



Perlu Pilot Project

Jadikan "Nulis" sebagai Gaya Hidup

 


Minggu itu, tak kurang dari 20 anak SMAN 7 Denpasar berkumpul di sebuah ruangan. Mereka yang dibagi menjadi empat kelompok tampak serius menyelesaikan sebuah permainan ringan, menyusun empat kata menjadi sebuah judul, sekaligus menentukan judul tersebut masuk ke topik/tema apa. “Modal untuk menulis sudah ada. Adik-adik sudah mampu menyusun kalimat judul yang pas dan menentukan tema,” ujar Ngurah Budi, Redaktur Pelaksana Tabloid Tokoh saat memberikan Pelatihan Dasar Jurnalistik bagi anak-anak Programa 7, SMAN 7 Denpasar.


1.Suasana Latdas bagi anak-anak SMAN 7 Denpasar yang memilih ekskul Jurnalistik (Programa 7)

 Suasana Latdas bagi anak-anak SMAN 7 Denpasar yang memilih ekskul Jurnalistik (Programa 7)


Ia memaparkan pengertian jurnalistik secara umum dan aktivitas menulis ini sebagai gaya hidup. Menulis merupakan bentuk komunikasi, selain membaca, mendengar dan  berbicara. Ngurah Budi menegaskan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah berita adalah 5W1H (what, where, when, who, why, how). Yang tak kalah penting, sebuah berita akan menarik jika mengandung unsur aktual, kedekatan, human interest, trend, unik, konflik, popularitas, humor, dan seks.


“Jika serius menggeluti jurnalistik, adik-adik bisa jadi wartawan. Modal internalnya adik-adik sudah punya semua, suka ngobrol, suka nulis, suka jalan-jalan. Itu modal untuk menambah wawasan. Karena news always new,” imbuh Ngurah Budi yang lebih banyak mengupas menulis stright news Sementara, Inten Indrawati, Wartawan/Redaktur Tabloid Tokoh membahas tentang feature (berita kisah). Ia mengatakan, meski dalam penulisannya gaya tutur bahasanya lebih variatif dan menghibur, feature tetaplah sebuah laporan fakta. “Feature, beritanya lebih ringan, tidak terikat waktu  dan umumnya menjadi pelengkap stright news. Penekanannya pada emosi (humant interest) sehingga menuntut penulisnya untuk tajam membaca situasi,” ujarnya.


Dalam sesi latihan, mereka ditugaskan membuat berita hanya dengan bermodalkan brosur seadanya. Hasilnya, mereka mampu dan bahkan ada satu kelompok yang menuliskan judul sangat menarik. Saat sesi sharing, sebagian besar anak menyampaikan kendala dalam menulis adalah memilih dan menyusun kalimat. “Menulis itu tidak susah, yang penting ada Niat, Uraikan, Laksanakan, Intensifkan, Sebarkan. Jadikan NULIS sebagai gaya hidup” tegas Ngurah Budi. “Dan ingat, setelah ditulis, dibaca dan dibaca lagi berulang-ulang. Dari sana adik-adik pasti akan ketemu kalimat-kalimat yang pas dan enak dibaca,” imbuh Inten Indrawati.

Wakasek Kesiswaan Made Siarta dan guru Bahasa Indonesia Nanik yang mendampingi anak-anak selama Latdas ini menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa bangganya kepada dua narasumber dari Tabloid Tokoh yang juga alumni SMAN 7 Denpasar. Ia menegaskan kepada siswanya, jika memang sudah memutuskan memilih ekskul jurnalistik, harus benar-benar ditekuni, jangan setengah-setengah. Karena apapun yang ditekuni dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang maksimal. –Inten Indrawati



Jadikan "Nulis" sebagai Gaya Hidup

Kenalkan Tradisi Buleleng Timur lewat Kartun

 


Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewadahi kreativitas. Salah satunya adalah dengan cara menuangkan ide dalam bentuk kartun di atas kertas. Kecintaannya terhadap kartun, membuat Putu Dian Ujiana membuat bermacam-macam jenis kartun dengan tujuan menghibur. Meskipun hanya belajar secara otodidak, kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Hal ini terbukti dari seringnya ia mengikuti pameran baik tingkat kabupaten maupun provinsi.


Dian bersama Bupati PAS

Dian bersama Bupati PAS


Dian sapaan akrabnya mengatakan jika dalam membuat karya, harus ada pesan yang tersampaikan kepada penikmatnya. Begitu juga dengan kartun-kartu yang ia buat selalu menyampaikan pesan peduli lingkungan. “Kebanyakan temanya mengenai lingkungan sama seperti anak-anak Rare Kual, karena kami memiliki kepedulian yang sama dengan lingkungan,” ujarnya. Tujuannya adalah untuk menegaskan kepada masyarakat agar sadar akan menjaga lingkungan. “Target saya adalah anak-anak, mereka merupakan akar yang harus sejak dini ditanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Setiap gambar yang dibuat harus ada pesan ataupun kritik sosial yang disampaikan. Bukan sekadar gambar semata,” ucap Dian.


Menurutnya, di Buleleng peminat kartun sudah sangat banyak, terlihat ketika ia mengikuti pameran-pameran selalu mendapat respons positif dari masyarakat. Niatnya yang ingin mengajak masyarakat khususnya anak-anak muda untuk berkreativitas belum tercapai. “Saya sangat welcome jika ada anak-anak yang ingin belajar menggambar atau membuat kartun, kebetulan di rumah juga ada studio kecil, tapi kayaknya mereka masih malu-malu,” jelasnya. Dian mengaku sangat senang berbagi ilmu apalagi untuk anak-anak di Buleleng.

Selain menggunakan media kertas, ia juga mencoba membuat karyanya menggunakan media komputer sehingga kartun yang dibuat tampak lebih menarik dan hidup menjadi sebuah animasi. Akan tetapi, dalam penggarapannya perlu mood yang baik dan waktu yang tidak sebentar. “Cari ide yang kadang-kadang susah, begitu juga proses penggarapannya yang memakan waktu lama karena setiap gerakan harus dibuat secara detail. Gerakannya tangan misalnya membutuhkan sampai sepuluh gambar,” paparnya. dian


Prestasi yang baru-baru ini diriah adalah mendapat juara ketiga dalam sayembara maskot dan jingle pilkada KPU Buleleng. Maskot yang diberi nama Anggada merupakan salah satu tokoh pewayangan dalam Wayang Wong Tejakula. Anggada merupakan tokoh yang memiliki sifat energik dan bijaksana. “Mengambil tokoh pewayangan ini karena ingin memperkenalkan tradisi di Buleleng Timur yaitu Wayang Wong Tejakula yang sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda,” tegasnya. -Wiwin



Kenalkan Tradisi Buleleng Timur lewat Kartun

Pesona Wastra Nusantara

 


Kain tradisional atau yang biasa disebut wastra adalah salah satu hasil budaya di Indonesia. Kekayaan budaya Indonesia ini melahirkan beragam jenis wastra yang berbeda-beda dan unik disetiap daerah. Begitu banyak corak, perpaduan warna hingga motif serta filosofi dibaliknya hingga perpaduan warnanya, seperti batik, endek, songket dan lainnya.
KCBI 10 OKE
KCBI 1 OKEHal ini juga tergambar dalam momen indah deklarasi “Komunitasa Cinta Berkain Indonesia  (KCBI) Provinsi Bali” di Hotel Padma, Legian, Kuta, belum lama ini . Itulah langkah awal KCBI Prov. Bali dalam mengungkapkan cinta kepada kebudayaan Tanah Air, khususnya terhadap pesona berbagai wastra dari penjuru Nusantara.


Selanjutnya  para pencinta dan penggiat pelestarian wastra Nusantara yang tergabung dalam KCBI Prov. Bali mengajak masyarakat untuk kembali mengenakan kain tradisional sebagai bagian dari busana sehari-hari. Berikut ini beberapa gaya tampilan anggota KCBI Prov. Bali yang tertangkap kamera.– Sri Ardhini



Pesona Wastra Nusantara

Monday, August 22, 2016

Promosikan Tenun Endek

 


Ayu bukan perancang busana. Ia  lebih suka menyebut dirinya sebagai seseorang yang mencintai fashion. “Saya suka dengan model pakaian yang unik, simple,  dan nyaman dipakai yang menjadi dasar koleksi-koleksi baju saya, dan saya percaya konsumen  saya juga akan menyukainya,” kata Ayu Puspitasari, yang berkibar dengan lokal brand Novee.


Ayu Puspitasari

Ayu Puspitasari


Ketertarikan Ayu terhadap tenun Bali bermula dari kesukaannya terhadap dunia fashion dan keinginannya, membawa kain tenun endek Bali menjadi pilihan bukan hanya bagi masyarakat Bali tapi juga Indonesia. Selain juga,  mendukung program pemerintah  untuk mencintai produk dalam negeri.


Dalam pengamatannya, konsumen sangat antusias dengan perkembangan tenun endek Bali. “Banyak konsumen  saya yang memilih memakai tenun endek Bali bukan hanya untuk pakaian kerja, namun juga digunakan untuk acara-acara tertentu seperti arisan, acara keluarga, wisuda ataupun sekadar jalan-jalan.  Kain tenun Bali tidak hanya digemari masyarakat Bali tapi sudah meluas ke daerah lain di Indonesia bahkan sampai mancanegara. Jadi saya sangat optimis jika kain tenun Bali akan tetap menjadi pilihan berbusana masyarakat Indonesia, apalagi saat ini sedang digalakkan agar masyarakat mencintai produk dalam negeri. Apalagi, hampir seluruh instasi pemerintah dan swasta sudah menetapkan bahan kain endek Bali sebagai “uniform” di akhir pekan dan dapat dipadupadankan dengan aksesoris sehingga terlihat elegan dan modern. That is very nice,” ujar Ayu.


014 modified1m


Uniknya, Ayu melakukan promosi lewat sosial media menjadi fokus utama.  Ia melihat, saat ini hampir semua menggunakan sosial media disamping mudahnya berkomunikasi langsung dengan calon pembeli.  Saat ini, ia masih tetap mengeluarkan koleksi “ready to wear” karena kebanyakan konsumen  membeli produknya untuk pakaian sehari-hari. “Bila ada kesempatan pameran mungkin akan dipertimbangkan untuk menjangkau lebih banyak customer offline,” kata Ayu.


Ia mengatakan,  belum terpikir  untuk ke arah produksi massal karena ia lebih memilih menjadikan koleksi saya unik dan eksklusif. “Saat ini saya hanya menerima pemesanan uniform untuk skala kecil seperti seragam keluarga ataupun komunitas kecil,” ucapnya.  Untuk saat ini koleksi Ayu bisa dilihat di www.noveecollectionsbali.com, facebook page Novee Collections, atau instagram @noveecollections.

Konsumen juga bisa datang ke butik NOVEE di Jalan Gunung Salak 31 Denpasar atau bisa menghubunginya melalui whatsapp 0896 5703 7440, BBM 7F4134A3, LINE noveecollections. -ast



Promosikan Tenun Endek

Friday, August 19, 2016

Showroom BMW Bali Perluas Jaringan Astra

Peresmian showroom BMW Astra Bali

Peresmian showroom BMW Astra Bali


Sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada konsumen di Bali, PT Astra International Tbk-BMW Astra dan BMW Group Indonesia meresmikan showroom BMW kedua di Pulau Dewata, Kamis (18/8). Hadir dalam peresmian tersebut Presdir PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro, CEO BMW Astra Fredy Handjaja, Presdir BMW Group Indonesia Karen Lim, serta Kepala Cabang BMW Astra Bali Raditia Dharmalingga.


Karen Lim mengatakan melalui kemitraan yangt solid ini akan memberi kemudahan akses terhadap layanan dan ketersediaan kendaraan premium dari BMW untuk konsumen Bali dan sekitarnya. “Sebagai brand otomotif terkemuka di dunia, showroom BMW ini merupakan gabungan dari desain interior modern dengan fasilitas canggih dan konsep mutakhir yang memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen,” ujarnya.


Fredy Handjaja menambahkan fasilitas yang tersedia di showroom sekaligus bengkel ini siap melayani kendaraan konsumen BMW termasuk yang memiliki fitur keamanan tinggi seperti yang dimiliki Kedutaan Besar maupun Konsulat Jenderal negara sahabat.


Mobil yang dipajang di showroom BMW Astra Bali

Mobil yang dipajang di showroom BMW Astra Bali


“Market share BMW di Bali sejak 2012 sekitar 25% dan tahun 2016 ini sudah mencapai 46%. Kami akan terus berinovasi untuk mengembangkan layanan sehingga bisa memberi pelayanan terbaik bagi konsumen,” ujar Fredy.

Ia juga mengatakan Bali merupakan market yang penting bagi BMW. Dengan adanya showroom yang dibangun dengan investasi Rp 46 miliar ini mampu mendorong pertumbuhan penjualan BMW di seluruh Indonesia.-Ngurah Budi



Showroom BMW Bali Perluas Jaringan Astra

Telkomsel Bagi-bagi 17 Smartphone Setiap Hari

Promo 71 Tahun RI

Promo 71 Tahun RI


Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-71, Telkomsel menggelar “Promo 71 Tahun RI”. Promo ini menyediakan beragam hadiah menarik, antara lain diskon belanja serta F&B di merchant, paket internet 4G dengan kuota besar, dan paket spesial streaming film, termasuk hadiah spesial berupa 17 smartphone setiap harinya hingga berakhirnya promo pada 31 Agustus 2016.


Senior Vice President Consumer Marketing Telkomsel Ririn Widaryani mengatakan, “Pada momen Hari Kemerdekaan RI ini kami ingin memberikan apresiasi atas kesetiaan para pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan Telkomsel. Sesuai komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia,  maka kami persembahkan ‘Promo 71 Tahun RI’ ini untuk melengkapi berbagai program promo menarik lainnya di jaringan berkualitas Telkomsel.”


Seluruh pelanggan paskabayar (kartuHalo) maupun prabayar (simPATI, Kartu As, dan LOOP) dapat berpartisipasi dalam promo ini, cukup dengan menukarkan Telkomsel POIN yang dimilikinya melalui aplikasi MyTelkomsel yang bisa diunduh di Play Store (pengguna Android) atau App Store (pengguna Apple). Selain melalui aplikasi MyTelkomsel, penukaran Telkomsel POIN untuk meraih berbagai benefit juga dapat dilakukan melalui menu akses *700*17#.


Untuk berkesempatan memperoleh smartphone Samsung Galaxy S7 Edge atau Samsung Galaxy S7, pelanggan dapat menukarkan 1.700 POIN. Sementara untuk smartphone Samsung Galaxy J7, jumlah POIN yang ditukar pelanggan hanya 710 POIN. Penukaran POIN untuk mendapatkan smartphone ini hanya bisa dilakukan melalui aplikasi MyTelkomsel. Pelanggan yang meraih smartphone ditentukan berdasarkan urutan tercepat melakukan penukaran POIN. Informasinya diumumkan pada H+1 setiap harinya melalui aplikasi My Telkomsel.


Pada periode 15-21 Agustus 2016, pelanggan dapat menikmati diskon hingga 80% dengan diskon tambahan 17% untuk berbelanja di Blanja.com, Blibli.com, dan Lazada.co.id cukup dengan menukarkan 17 POIN. Khusus 17 Agustus 2016, pelanggan bisa berbelanja dengan potongan harga lebih spesial sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Pada periode yang sama, pelanggan juga bisa makan dan minum di The Coffee Bean & Tea Leaf, Bakmi GM, Wendy’s, dan Hop Hop dengan diskon hingga 50% menggunakan T-Cash plus diskon tambahan Rp 20.000 dengan menukarkan 71 POIN melalui TCASH Tap.


Pada “Promo 71 Tahun RI”, pelanggan kartuHALO bisa memperoleh gratis kuota internet 4G sebesar 1,5 GB untuk pemakaian selama 30 hari dengan menukarkan 71 POIN. Dengan menukarkan jumlah POIN yang sama, pelanggan kartuHalo juga bisa menikmati pilihan paket gratis: telepon 71 menit ke sesama Telkomsel, 71 SMS ke semua operator, atau internet 500 MB, untuk pemakaian selama sehari.


Sementara itu, pelanggan simPATI, Kartu As, dan LOOP berkesempatan menikmati internet 4G secara gratis dengan kuota sebesar 1 GB untuk pemakaian selama 30 hari hanya dengan menukarkan 71 POIN. Dengan menukarkan jumlah POIN yang sama, pelanggan kartu prabayar juga bisa menikmati pilihan paket gratis: telepon 50 menit ke sesama Telkomsel, 200 SMS ke semua operator, atau internet hingga 1 GB, untuk pemakaian selama sehari.-Ngurah Budi



Telkomsel Bagi-bagi 17 Smartphone Setiap Hari

IHGMA Gelar Strategic Financial Management Seminar

Seminar-Financial-Management

Seminar-Financial-Management


Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, merupakan himpunan top eksekutif profesional seperti General Manager dari berbagai hotel dan villa di Bali di bawah IHGMA Indonesia, dengan bangga mempersembahkan agenda perdananya di program tahunan Certification & Development melalui terselenggaranya Strategic Financial Management Seminar.


Seminar ini akan berlangusng di B Hotel, Jalan Imam Bonjol, Denpasar, Bali pada Selasa, 23 Agustus 2016, dimulai pada pukul 08.00 WITA hingga 14.00 WITA. Dalam Seminar ini IHGMA Bali turut mengundang pembicara ahli bidang Keuangan, yaitu Bp. I Gusti Putu Wisesa, CHA, Vice President, Finance – Asia Commune Hotel and Resorts (Alila, Joie De Vivre, Thompson, dan Tommie) untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam manajemen keuangan. Hadir pula Executive Committee IHGMA Bali, antara lain Ketua IHGMA Bali, Bp. Nyoman Astama, SE, CHA, Ketua Panitia Seminar Ibu Fransiska Handoko, CHA serta Bp. Ketut Swabawa, CHA yang akan berperan sebagai Moderator untuk memimpin seminar interaktif yang diperuntukkan bagi posisi top manajemen. Hal ini berarti diharapkan kepada  General Manager, Operation Manager, Hotel Manager, Executive Assistant Manager dan Manajer Villa ikut berpartisipasi dalam Strategic Financial Management Seminar ini.


Seminar tersebut akan dibagi menjadi tiga sesi. Pada sesi pertama, bahasan akan menitikberatkan dan fokus pada Role of Accounting and Finance Department, Financial Management, Accounting Management, and Operating Budget. Ini merupakan hal-hal yang penting bagi hotelier untuk mengoperasikan properti mereka. Utamanya digunakan dalam membuat laporan pembiayaan, profitabilitas produk, dan profitabilitas konsumen. Kemudian di sesi kedua, seminar ini akan membahas tentang BEP (Break Even Point), Costing Method, Financial Statement & Cost Center, KPI (Key Performance Indicators), and Taxation. Sementara di sesi terakhir, akan membahas mengenai Hotel Operating Equipment, CAPEX (Capital Expenditures), Corporate Governance in Accounting and Risk Management/ Insurance Coverage. Dalam Strategic Financial Management Seminar tersebut, informasi khusus dan spesifik akan diberikan untuk para manager atau mereka yang memiliki peran sebagai pemimpin dan bertanggung jawab penuh mengendalikan operasional hotel. Informasi ini kemudian akan digunakan dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang serta pengambilan keputusan financial. Selain itu, hasil seminar ini dapat pula diterapkan dalam  pengendalian biaya, sumber daya manusia dan operasional hotel. Melalui Strategic Financial Management Seminar yang diadakan oleh IHGMA Bali, diharapkan bagi level Top Manajemen untuk mengerti serta bijak dalam mengambil keputusan mengenai bagaimana menerapkan Manajemen Keuangan dalam sistem operasional hotel.


Tentang IHGMA

IHGMA didirikan pada 20 April 2016 di The Grand Bali Beach Bali oleh beberapa General Manager hotel dan villa di Indonesia dan saat ini merupakan satu-satunya asosiasi General Manager di Indonesia. IHGMA Indonesia saat ini tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 600 anggota terbagi dalam 44 cabang atau wilayah. IHGMA Bali sebagai bagian dari IHGMA bertujuan untuk menjadi sebuah asosiasi yang aktif terlibat dalam mendukung komunitas masyarakat di Bali serta antar cabang atau wilayah IHGMA Indonesia untuk meningkatkan kualitas Top Management Hotelier dan Hotel Manpower di Indonesia secara umum dan di Bali pada khususnya. Selain misi sosial, IHGMA juga ingin berkontribusi bagi pengembangan pariwisata dengan bekerja sama dengan asosiasi lain, termasuk pemerintah, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi industry pariwisata. IHGMA juga bertujuan untuk menjadi forum komunikasi mandiri bagi para pemimpin di sebuah hotel di Indonesia diikuti oleh integritas untuk meningkatkan profesionalisme berdasarkan profesi dan keahlian mereka, untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri  dan tuan rumah  di pasar global sebagai pemain kunci dalam dunia hospitality . Untuk informasi lebih lanjut tentang IHGMA silakan kunjungi website kami: www.ihgma.org. rls



IHGMA Gelar Strategic Financial Management Seminar

Tuesday, August 16, 2016

Komunitas Cinta Berkain Bali Diresmikan

 


Jaga, Kembangkan, dan Lestarikan Kain Tradisional  Nusantara

Kebersamaan dan kebahagiaan tergambar saat berlangsungnya peresmian dan pelantikan pengurus Komunitas Cinta Berkain (KCB) Indonesia Provinsi Bali  oleh Ketua Umum KCB Indonesia Pusat, Sita Hanimastuty Agustanzil, di Plumeria Ballroom Hotel Padma Legian, Kuta, Sabtu (6/8).Acara dihadiri Ketua Dekransada Bali Ny. Ayu Pastika, Ny. Sri Utari


 KCB INA Bali usai bertemu AA Sri Utari Penasihat KCB Ina Bali


KCB INA Bali usai bertemu AA Sri Utari Penasihat KCB Ina Bali


Naradha dan jajaran pengurus pusat dan tamu undangan lainnya. Hampir seluruh tamu yang hadir tampil cantik, menarik dan anggun mengenakan beragam kain Bali dan kain tradisional nusantara lainnya.

Ketua Umum KCB Indonesia Pusat sekaligus pendiri KCB Indonesia, menyampaikan pesannya agar pengurus inti yang  dilantik, agar serius dan berkomitmen menjalankan KCB Indonesia Provinsi Bali, sesuai aturan KCB Indonesia  Pusat.


Begitu pula dalam menjalankan  tugas dan fungsi kepengurusan , terutama kepada Ketua dan jajaran  pengurus KCBI Bali Provinsi, dan jajaran pengurus 2016 – 2019  agar  bergandengan tangan dengan komunikasi yang efektif  menjadikan komunitas ini bukan hanya menjadi maju dan besar tapi juga terhormat dan dipercaya oleh masyarakat luas sesuai visi misi KCB Indonesia yang tujuannya mulia.


Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika, menyambut baik keberadaan KCB Indonesia Provinsi Bali. Keberadaannya diharapkan dapat menghidupkan kebanggaan serta minat masyarakat menggunakan kain tradisional.

KCB Provinsi Bali, katanya sebagai wadah berkumpulnya perempuan dari berbagai profesi merupakan bentuk komitmen para anak bangsa dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional yang merupakan warisan budaya yang adiluhung.


Ny. Ayu Pastika berharap kain-kain tradisional dapat bersaing secara ekonomis di pasar lokal, nasional bahkan di area global. Hal ini, bisa membawa hal positif demi mendorong para pengusaha, pengrajin, juga kalangan desainer. Mereka akan  semakin kreatif, inovatif dan produktif, dan ini nantinya mendorong bertumbuhnya perekonomian .

Istri Gubernur Bali ini juga mengajak semua komponen masyarakat untuk peduli pada keberadaan  kain tradisional. Begitu juga kepada KCB Indonesia Provinsi Bali,  disamping melestarikan juga berupaya menghidupkan tradisi mengenakan kain tradisional yang sederhana, rapi, serasi dan beretika


MARI BERKAIN


Foto bersama Ny. Ayu Pastika Ketua Dekranas Provinsi Bali usai Deklarasi KCBI INA Bali

Foto bersama Ny. Ayu Pastika Ketua Dekranas Provinsi Bali usai Deklarasi KCBI INA Bali


Di era modern ini,  seiring perkembangan zaman, eksistensi kain tradisional semakin tergeser oleh mode berbusana yang lebih stylish dan kekinian.Kurangnya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap warisan tradisi kain nusantara menyebabkan mayoritas masyarakat menilai mengenakan kain sebagai busana sehari-hari adalah kurang praktis.

Berangkat dari keprihatinan ini, sekelompok wanita yang diprakarsai Sita H. Agustanzil mendirikan suatu komunitas yang bercita-cita untuk menjaga eksistensi kain tradisional Indonesia yang mampu diseimbangkan dengan mode berbusana masa kini.


Komunitas Cinta Berkain (KCB) Indonesia, hadir menjadi garda terdepan Indonesia untuk melestarikan budaya berkain nusantara. Anggota KCB sendiri telah mencapai 800 orang dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.


Kini, giliran Bali turut mengampanyekan gerakan cinta berkain nusantara.

Terlebih, Ketua Umum Komunitas Cinta Berkain Indonesia, Sita H. Agustanzil hadir langsung  meresmikan  KCB Indonesia Provinsi Bali  pekan lalu.


Di Bali sejak dahulu Bali terkenal dengan kemampuannya mengasimilasi antara budaya lokal dengan pengaruh luar Bali. Mereka mampu mempertahankan budaya  berbusana kain selama berabad-abad dan bangga dengan busana berkain yang digunakan, termasuk kalangan muda-mudinya. Karenanya, sangatlah tepat KCB Indonesia Provinsi Bali ini tumbuh dan berkembang di Bali yang kita cintai ini.


Dengan memakai kain, para  perempuan memberikan image positif di mata dunia, sekaligus menularkan budaya berkain, dan memberikan stigma bahwa berkain di era modern dapat menjadi tren baru. Dengan berdirinya KCB Indonesia Provinsi  Bali ini, diharapkan mampu menyemangati para perempuan Indonesia, khususnya Bali untuk terbiasa dan bangga memakai kain tradisional sebagai busana pilihan sehari-hari, baik resmi maupun informal. Dengan tercapainya cita-cita tersebut perempuan Indonesia tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga meningkatkan taraf hidup para perajin  kain nusantara. – Sri Ardhini



Komunitas Cinta Berkain Bali Diresmikan

Sehat dan Fresh dengan Luluran

 


Merawat tubuh menjadi hal mutlak yang diperlukan untuk bisa tampil bersih sehat cantik dan menarik. Perawatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri maupun ke salon, spa, klinik, maupun rumah kecantikan adalah luluran. “Manfaat lulur ini pada intinya adalah mengangkat sel kulit mati sekaligus memberikan nutrisi pada kulit,” ujar Deli Bunga Saravistha, pemilik Indah Kirana Rumah Lulur & Kecantikan & Ceragem.


Deli Bunga Saravistha

Deli Bunga Saravistha


Varian lulur dikatakan sangat beragam dan memiliki manfaatnya masing-masing. Sebut saja lulur mangir, yang berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, meredakan peradangan, menghaluskan kulit, melembabkan kulit, serta membuat kulit tampak cerah alami.


Ada juga lulur rempah susu, yang mengandung banyak manfaat yaitu mengecilkan pori-pori kulit, mengurangi iritasi kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, mencerahkan kulit, serta memberikan efek segar dan menenangkan.

Lulur kopi, berkhasiat untuk menghaluskan kulit, menghilangkan noda hitam akibat paparan sinar UV, mengangkat sel kulit mati, menghilangkan bau badan, menghilangkan selulit terutama bagi para ibu-ibu pasca melahirkan, menyegarkan tubuh dan menghilangkan penat, membantu mempercepat proses pelarutan lemak&membentuk tubuh.


Lulur green tea berkhasiat sebagai antioksidan dan memberikan vitamin, mengangkat sel kulit mati, menutrisi kulit, memperbaiki sirkulasi O2 dan melancarkan peredaran darah, mencerahkan kulit, menjaga kelembaban dan mencegah kulit jadi keriput.


Lulur cendana berkhasiat sebagai penangkal radikal bebas, mendinginkan kulit serta membuat kulit menjadi lebih halus dan lembut, menjaga elastisitas kulit, serta menyegarkan dengan aroma khas cendana. Lulur cokelat berkhasiat untuk mengangkat sel kulit mati, menetralkan kulit yang iritasi sekaligus memberi nutrisi, merevitalisasi sel sel kulit baru dan menjaga kelembaban, menghilangkan bekas jerawat, flek hitam dan memberi proteksi dari UVA dan UVB.


Tersedia pula lulur dengan varian buah, seperti lulur alpukat yang berkhasiat melembabkan kulit sehingga membuat kulit tampak lebih lembut dan mengandung vitamin E dan omega 3. “Ini cocok untuk mereka yang memiliki kulit kering,” ucapnya.


Lulur strawberry berkhasiat mengencangkan kulit dan menyehatkan keremajaan kulit. Mengandung salah satu jenis asam beta-hidrosi, serta mengandung vitamin B, C, E, dan K. Lulur bengkoang berkhasiat mencerahkan warna kulit sehingga tampak lebih putih/cerah. Bengkoang memiliki sifat kimiawi dan fermakologis yang manis, dingin, sejuk sehingga memiliki khasiat mendinginkan kulit.


Selain itu, ada juga lulur lavender yang berkhasiat mengendorkan  serta melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-otot yang tegang. Juga bermanfaat menghaluskan kulit terbakar, bekas luka atau terkelupas. Jadi, pemilihannya disesuaikan dengan jenis dan masalah kulit. Pada prinsipnya, semua lulur kalau digunakan secara rutin maka kulit akan nampak halus dan bercahaya sehingga terlihat sehat dan fresh.


TAHAPAN PENGGUNAAN LULUR

Deli menjelaskan tahap-tahap penggunaan lulur. Pertama-tama dilakukan pemijatan pada kulit dengan tujuan melenturkan otot-otot yang tegang agar menjadi lebih rileks. Kemudian lulur dibalurkan ke sekujur tubuh sampai setengah kering. Pada saat ini lulur sekaligus memberikan nutrisi pada kulit yang terserap melalui pori-pori.

Barulah kemudian masuk ke tahapan berikutnya, pengangkatan sel-sel kulit mati dengan cara digosok. Setelah luluran disarankan menggunakan masker badan, apalagi sehabis lulur suka memakai steam badan. “Masker badan akan membantu menormalkan pori-pori yang tadinya mengembang saat proses steam. Kalau mau dilewati, tidak masalah. Tapi mandinya di bilasan terakhir, sebaiknya memakai air dingin, jangan memakai air hangat lagi. Hal ini untuk menghindari pori-pori kulit membesar,” jelasnya.


Kapan waktu yang tepat untuk melakukan perawatan ini? Untuk luluran yang dalam prosesnya terdapat tahapan pengangkatan sel kulit mati, cukup dilakukan 2 minggu sekali untuk orang yang tidak begitu aktif di luar ruangan. Dan, seminggu sekali untuk mereka yang sangat aktif di luar ruangan, karena pasti akan lebih sering terpapar sinar UV. Sementara untuk masker badan, tiap hari juga bisa tapi disesuaikan saja dengan kebutuhan kulit masing-masing. Varian untuk masker badan juga sangat bervariasi, kurang lebih hampir sama seperti varian lulur.

Usia berapa yang pas untuk memulai perawatan ini? Deli mengatakan, penggunaan lulur bisa dimulai sejak usia remaja karena sudah mulai produktif melakukan akvifitas di luar ruangan. Apalagi di usia ini, umumnya para remaja sudah mulai aktif menggunakan produk kosmetik yang lumayan memberikan pengaruh negatif bagi kulit jika kurang tepat pemilihannya.


Berikutnya, perawatan lanjutan setelah luluran dan masker badan sangat disarankan selalu menggunakan hand and body lotion. Untuk kita yang aktif di luar ruangan sebaiknya memakai lotion yang memiliki ultraviolet protector minimal SPF 30, apalagi kalau siang bolong masih harus sering mondar-mandir di luaran. Jika mereka yang sering di rungan ber- AC sebaiknya memakai lotion yang memiliki kelembaban ekstra atau kalau perlu pakai body butter yang biasanya cenderung lebih tinggi kadar minyaknya sehingga bisa memberikan kelembaban lebih bagi kulit. Terlalu sering di ruangan ber-AC akan membuat kulit menjadi kering dan gampang keriput. –Inten Indrawati



Sehat dan Fresh dengan Luluran