Wednesday, June 29, 2016

TFS

Objek Wisata di Jantung Kota


 Taman Flora Surabaya (TFS) merupakan tempat rekreasi keluarga yang murah dan menyehatkan. Objek wisata ini bisa dikatakan sebagai tempat hiburan alam yang murah yang terletak di jantung kota di kawasan Bratang. Apalagi, tak dipungut biaya untuk tiket masuknya, tetapi hanya dikenakan parkir kendaraan bermotor. Jangan heran jika akhir pecan, pengunjung yang datang membludak untuk menghabiskan waktu senggang dan berolahraga.


Sebelum memasuki TFS, pengunjung dapat menjumpai pedagang pelet ikan dan sayuran untuk pakan rusa. Setiap pengunjung dapat memberi makan ikan yang berada di kolam air mancur. Aktivitas memberi pakan ikan ini sangat digemari anak kecil. Di samping kolam, terdapat sejumlah rusa, yang setiap individu diperbolehkan memberi makan sayuran yang dibeli dari pedagang.


Tempat ini juga menyediakan area outbond untuk anak-anak, dengan pengawasan langsung orangtua. Selain wahana outbond juga ada permainan yang tak kalah menarik serunya, papan jungkat jungkit, ayunan, prosotan, dan wahana pasir yang letaknya di pojok sebelah kanan dari pintu masuk taman ini.


Kebun Bibit merupakan taman yang menarik dengan aneka tumbuhan tropis berbagai jenis pohon. Tak kurang dari seribu pohon tumbuh di sana hingga dapat memberikan suasana yang sejuk, nyaman dan udara yang segar. Lokasi ini berdekatan dengan pasar burung dan bunga di Bratang serta mempunyai areal parkir yang cukup luas.


TFS-1


Warga Surabaya pun yang tak perlu jauh-jauh mencari tempat rekreasi keluarga. Dilengkapi dengan Taman Bacaan yang menyediakan buku untuk anak Taman Kanak-kanak (TK), sampai yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Jadi, selain rekreasi, para orangtua bisa mengajari anaknya untuk belajar. Taman bacaan ini gratis untuk semua pengunjung, hanya mengisi daftar nama penyewa buku.


Kepala UPT TFS Hendri Setianto, mengatakan, pengelolaan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan berbagai macam flora, fauna dan taman bermain ini masih ditangani Pemkot Surabaya dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Pada 1970-1980 tempat ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Hingga pada 1980-1990 digunakan sebagai pembibitan tanaman kota. Karena itu, taman ini disebut warga Surabaya sebagai Kebun Bibit. Padahal, pada 1990 hingga kini telah berganti nama menjadi TFS. –Gifta Mei Safira


 



TFS

Tuesday, June 28, 2016

Monday, June 27, 2016

Friday, June 24, 2016

Pelindo III Gelar Safari Ramadan

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadan, Kamis ( 23/6) di Terminal Penumpang, Benoa Bali. Safari Ramadan ini digelar sebagai bentuk silaturahmi yang dihadiri tokoh masyarakat, direksi Pelindo III, karyawan, dan anak yatim piatu. “Safari Ramadan merupakan kegiatan rutinitas tahunan menjelang perayaan Idul Fitri. Dalam ajang ini direksi Pelindo berbagi bersama tokoh masyarakat, termasuk anak-anak yatim piatu atau kaum duafa,” General Manager PT Pelindo III cabang Benoa, Bali Ali Sodikin.

Ia mengatakan dalam kegiatan ini, pihaknya mengundang tokoh masyarakat dan anak yatim piatu untuk buka puasa bersama. Di samping itu, pihak Pelindo juga memberikan bantuan kepada anak yatim piatu. “Pemberian bantuan berupa alat-alat perlengkapan sekolah dan dana tunai itu sebagai bentuk kepedulian kami kepada mereka yang tidak beruntung. Paling tidak, bantuan ini bisa meringankan beban mereka,” ucapnya.

Ali Sodikin lebih lanjut mengatakan Safari Ramadan digelar di masing-masing cabang Pelindo. Dengan harapan kegiatan ini sebagai tali persaudaraan dalam menjalankan ibadah puasa.

Ia menambahkan, selain kegiatan Safari Ramadan, Pelindo juga menyelenggarakan pasar murah sembilan kebutuhan pokok. Langkah ini dilakukan untuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar yang memerlukan bantuan. “Kegiatan pasar murah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Namun sasaran daerah untuk masyarakat dilakukan secara bergilir, dan diprioritaskan kepada warga yang kurang mampu,” katanya.-Wirati Astiti



Pelindo III Gelar Safari Ramadan

Tuesday, June 21, 2016

Pendiri Jualo.com dan YPA Sekolahkan 1000 Anak Kurang Mampu

Bulan suci Ramadan dijadikan momen penting oleh pendiri Jualo.com, Chaim Fetter, dengan mengajak para dermawan berbagi kepedulian terhadap sesama khususnya anak-anak tak mampu dengan memberikan peluang bagi donatur yang ingin melipatgandakan pahalanya melalui sedekah maupun zakat di sebuah yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Yayasan Peduli Anak (YPA).


YPA adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu serta fokus membantu anak-anak yang patut di bantu di wilayah Nusa Tenggara Barat, khususnya pulau Lombok.


“Hasil sedekah maupun zakat tersebut nantinya akan disalurkan ke berbagai macam program di bidang pendididikan, kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan untuk membiayai tiga asrama bagi anak-anak terlantar dan yatim piatu. Para donatur yang ingin mengetahui YPA lebih lanjut, visi misi kami dan hendak bergabung bisa kunjungi websitenya di www.pedulianak.org,” ungkap pria asal Belanda ini.


Selama lebih dari 10 tahun, YPA tidak hanya menyekolahkan lebih dari 1.000 anak kurang mampu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tapi juga memberikan bantuan kesehatan, makanan dan advokasi bagi ribuan anak lainnya.


“Tahun 2006, saya bersama dengan teman karib saya mendirikan Yayasan Peduli Anak di pulau Lombok. Yayasan ini berfungsi sebagai rumah, tempat untuk mendidik anak-anak jalanan dan kurang mampu, serta memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan gratis. Selama 10 tahun kami sudah membina lebih dari 1.000 anak agar mereka punya masa depan yang lebih baik,” ungkap Chaim.


Yayasan yang terletak di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ini dibangun di area seluas 1,5 hektar. Yayasan ini merupakan pusat perkembangan anak terbesar di Lombok. Meskipun fokus utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup anak, YPA juga menaruh perhatian terhadap masalah sosial lainnya di Lombok.

Saat ini terdapat tiga asrama untuk 90 mantan anak jalanan, anak kurang mampu dan terlantar, satu Sekolah Dasar dengan sistem full day school, sekolah keterampilan, dapur umum, area bermain, lapangan olah raga, klinik, mushola dan fasilitas pendukung lainnya. Semua fasilitas tersebut diberikan secara cuma-cuma dan terbuka untuk anak-anak serta warga di desa-desa sekitar YPA.


YPA proyek Lombok digerakkan oleh 40 karyawan lokal ditambah tenaga sukarelawan dari seluruh dunia. Chaim berharap bisa membuka Peduli Anak kedua di lokasi lain. Tapi ia tidak bisa melakukan ini sendiri, oleh karena itu Yayasan Peduli Anak terus berusaha mencari mitra yang ingin bergabung dengan misinya. Jika anda ingin bergabung, anda bisa kontak Chaim langsung via email chaim@pedulianak.org. –Ngurah Budi



Pendiri Jualo.com dan YPA Sekolahkan 1000 Anak Kurang Mampu

Sunday, June 19, 2016